Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kutuk Serangan di Masjid Al-Aqsa

image-gnews
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan PM Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS/Jason Reed
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan PM Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS/Jason Reed
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem - Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon pada Jumat, 14 Juli 2017.  Kantor berita Palestina, Wafa menyebutkan, Abbas mengutuk penembakan  di dekat tempat suci Yerusalem.

"Presiden (Mahmoud Abbas) menyatakan penolakannya yang kuat dan mengutuk peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, serta penolakannya terhadap insiden kekerasan di manapun, terutama di tempat ibadah," kata Wafa.

Baca juga:

Direktur CIA Diam-diam Temui Presiden Palestina, Mengapa?

Abbas meminta Netanyahu untuk mengakhiri penutupan tempat suci itu, tempat  tiga pelaku bersenjata menembak mati dua polisi Israel dan melukai seorang korban lain. Netanyahu meyakinkan Abbas terhadap ttatus quo yang sudah berlangsung lama di kawasan tersebut, yang memberi kaum muslim hak khusus beribadah disana, hak tersebut akan dipertahankan, tulis Wafa.

Sebelumnya, tiga orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah polisi di dekat tempat suci Yerusalem pada Jumat, 14 Juli 2017, yang menewaskan dua polisi Israel, sebelum akhirnya para pelaku ditembak mati oleh petugas keamanan Israel.

Baca pula:

Abbas-Paus Fransiskus Bahas Kedubes AS Pindah ke Yerusalem

Pihak berwenang Israel menutup daerah tersebut setelah terjadinya serangan tersebut. Peristiwa itu merupakan kejadian paling serius dalam beberapa tahun belakangan, yang terjadi di tempat suci bagi  umat Islam dan Yahudi itu.

Penutupan tersebut menghentikan kegiatan umat Islam yang berkumpul di sana untuk melaksanakan salat Jumat, yang menimbulkan perlawanan dari para pemimpin Palestina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silakan baca:

Mahmoud Abbas Jadi Agen Intelijen KGB, Ini Penjelasannya

Luba Simri, juru bicara kepolisian Israel mengatakan, para pelaku tiba di tempat suci, yang dikenal oleh umat muslim sebagai al-Haram asy-Syarif, dan oleh kaum Yahudi sebagai Bukit Bait Suci. Mereka menuju salah satu gerbang Kota Tua di dekatnya. Pengejaran oleh pihak kepolisian pun berakhir dengan tewasnya tigapenembak warga Arab Israel itu.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, meski kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, memuji serangan tersebut. "Hamas memuji operasi heroik di Yerusalem," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam sebuah pernyataan.

Rekaman video telepon genggam yang disiarkan media Israel menunjukkan adegan ketika beberapa polisi mengejar seorang pria dan menembaknya di tempat tersebut, yang merupakan lokasi terkenal bagi wisatawan mancanegara untuk berwisata.

Ketegangan seringkali meningkat di sekitar kawasan tersebut, yang di dalamnya berdiri Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu Emas. Kawasan itu dikelola oleh pihak berwenang Yordania dan berdekatan dengan Tembok Barat, sebuah tempat suci dimana pengikut Yahudi diizinkan untuk melaksanakan sembahyang disana.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

9 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

12 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

12 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

17 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

18 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.