TEMPO.CO,Washington - Pihak berwenang Amerika Serikat mengumumkan dakwaan terhadap 412 dokter, perawat, apoteker dan profesional medis lainnya, atas tuduhan melakukan penipuan dengan mengeluarkan resep obat opioid berlebihan.
Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Sessions, menganggap perbuatan itu sebagai 'krisis obat terburuk dalam sejarah negara' ketika hampir 60.000 tewas karena mengkonsumsi obat berlebihan atau over dosis sepanjang tahun lalu.
"Terlalu banyak staf profesional medis seperti dokter, perawat dan apoteker memilih untuk mengabaikan sumpah mereka dan menempatkan keserakahan melebihi tanggung jawab kepada pasien. Mereka seolah-olah tidak menyadari dampak buruk akibat sikap tamak itu," kata Sessions, Jumat 14 Juli 2017.
Baca: Eksekusi Mati Berkurang karena Obat Sulit Didapat
Opioid mencakup obat-obatan yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam kondisi kesehatan yang biasa sampai kronis.
Tuduhan dikenakan terhadap dokter dan pihak lainnya yang terlibat dalam distribusi obat adiktif seperti Oksikodon ke pasar menggunakan skema resep tidak sah.
Tuduhan menargetkan individu yang membuat klaim palsu terhadap asuransi kesehatan ditangani oleh pemerintah yaitu Medicaid dan Medicare termasuk untuk program rehabilitasi narkoba.
Tuduhan juga menyentuh individu yang mengeluarkan resep obat secara tidak sah kepada pasien untuk memungkinkan mereka membuat klaim berlebihan kepada pemerintah.
Departemen Kehakiman mengatakan, tindakan itu menyebabkan pemerintah Amerika Serikat mengalami kerugian US$ 1,3 miliar atau setara Rp 17,3 triliun.
USA TODAY | TIME | YON DEMA