TEMPO.CO, Ankara - Ulama Fethullah Gülen yang dituding berada di balik kudeta Turki, Juli 2016, oleh Presiden Recep Tayyib Erdogan berjanji kembali ke Turki jika diekstradisi dari Amerika Serikat.
"Jika Amerika Serikat menganggap ekstradisi adalah alasan tepat, saya akan kembali ke Turki, kata Gulen kepada Reuters, Rabu 13 Juli 2017.
Gulen menolak tudingan pemerintah Turki bahwa dia merencanakan kabur ke Kanada.
Baca: Turki Tangkap 450 Tersangka Anggota ISIS, Sita Buku Gulen
Penolakan Gulen itu disampaikan dalan sebuah wawancara dengan Politico tahun lalu.
"Jika ekstradisi diputuskan berdasarkan alasan politik, saya sudah menyatakan bahwa mereka tidak perlu memaksa saya keluar dari negara ini," kata Gülen.
Dia melanjutkan, "Saya akan membeli tiket sendiri dan pergi sendiri tanpa berkedip."
Baca: Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
Amerika Serikat diminta pemerintah Turki ekstradisi Gulen yang kini tinggal di pengasingan Philadelphia karena dituding sebagai dalang kudeta. Namun tuduhan itu ditolak Gulen.
REUTERS | POLITICO | CHOIRUL AMINUDDIN