TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat, AS, menegaskan, peluncuran rudal antar benua atau rudal ICBM oleh Korea Utara telah menutup kesempatan untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea secara diplomatis. AS akan menggunakan kekuatan militernya untuk mengakhiri krisis.
"Satu dari kemampuan (solusi) kami adalah menggunakan kekuatan militer. Amerika Serikat akan menggunakannya jika perlu," kata Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB, seperti yang dilansir Telegraph pada 6 Juli 2017.
Menurut Haley, selain akan menggunakan kekuatan militer, AS akan memutus hubungan dagang dengan negara-negara yang masih berhubungan dengan Pyongyang. AS juga akan mengajukan usul penjatuhan sanksi baru terhadap Korea Utara dalam rapat Dewan Keamanan PBB beberapa hari lagi.
"Dalam beberapa hari lagi, kami akan membawa sebuah resolusi ke DK PBB yang proporsional untuk eskalasi Korea utara," tutur dia.
Haley juga memperingatkan Rusia dan Cina yang tidak mendukung AS dalam penyelesaian krisis di Korea Utara. AS, Haley menegaskan, siap berjuang dengan cara tersendiri jika Rusia dan Cina keras kepala.
Korea Utara berhasil meluncurkan uji coba rudal antarbenua yang disebut analis dapat mencapai wilayah Alaska di Amerika Serikat. Peluncuran rudal itu tepat saat AS memperingati Kemerdekaan AS pada 4 Juli lalu. Rudal ICBM yang diuji coba itu terbang sejauh 885 kilometer dan jatuh di perairan barat Jepang.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un seperti dikutip kantor berita KCNA mengatakan, rudal ICBM itu sebagai hadiah bagi AS yang brengsek.
TELEGRAPH|YON DEMA