TEMPO.CO, Warsawa - UNESCO akan memasukkan Kota Tua Hebron ke dalam daftar warisan dunia pada pemungutan suara di Polandia, Jumat, 7 Juli 2017.
Direktur Kota Tua, meliputi Masjid Ibrahimi, Alaa Shaheen mengatakan, pemerintah Otoritas Palestina telah bertemu dengan semua pihak yang terdiri dari 21 anggota Komite Warisan Dunia.
Dia mengatakan kepada Qud Press, Israel menentang pemungutan suara tersebut dan mencegah pemerintah merawat warisan bangsa Palestina itu, termasuk melarang wisatawan mengunjunginya.
Baca: Disebut Jajah Masjid Al-Aqsa, Ini Tindakan Israel ke UNESCO
Perlawanan terhadap agenda UNESCO itu juga ditunjukkan oleh bekas Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni. Ketika berbicara di pertemuan pemberdayaan perempuan di Paris, Ahad, 2 Juli 2017, Livni terang-terang meminta UNESCO membatalkan pemungutan suara tersebut.
"Pemungutan suara UNESCO adalah sebuah provokasi membahayakan," ucap Livni.
Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, setali tiga uang dengan Livni. Dia mengirimkan surat kepada Direktur Jenderal UNESCO, Irina Pokova, isinya mendesak membatalkan agenda pemungutan suara. Surat yang sama dilayangkan oleh Haley kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.
Menurut situs berita Israel, surat Haley menyarankan Guterres mendukung Amerika Serikat menentang pemungutan suara UNESCO untuk memasukkan Kota Tua Hebron sebagai warisan dunia.
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN