TEMPO.CO, Seoul - Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan rudal balistik dari kawasan sebelah barat ke Laut Jepang, Selasa, 4 Juli 2017.
Dalam pernyataan yang diterima oleh awak media, militer Korea Selatan menjelaskan, rudal balistik ditembakkan di kawasan tak jauh dari Banghyon, Provinsi Pyongan Utara.
"Rudal jatuh di Laut Jepang," kata militer Korea Selatan.
Baca: Korea Utara Sukses Uji Coba Senjata Berpemandu Anti-Pesawat
Sejumlah pejabat Jepang memberikan tanggapan bahwa rudal balistik yang ditembakkan dari pantai barat Korea Utara itu diyakini mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan kepada wartawan, rudal balistik Korea Utara terbang selama 40 menit. Menurutnya, waktu tempuh penerbangan yang luar biasa panjang.
"Peluncuran rudal balistik ini tidak bisa ditoleransi. Jepang protes keras atas ulah Korea Utara dan mengutuknya," ujarnya di depan wartawan.
Baca: Korea Utara Klaim Rudal Terbaru Dapat Angkut Hulu Ledak Nuklir
Dia melanjutkan, tembakan rudal Korea Utara itu tidak merusak kapal induk dan kapal perang lainnya. Beberapa media Jepang melaporkan, para penjaga pantai telah memberikan peringatan bahwa bakal ada "benda-benda asing" jatuh ke perairan.
Belum ada laporan yang memastikan, apakah peluncuran rudal balistik jarak pendek itu sebagai upaya Korea Utara menyempurnakan misil jarak jauh atau bukan.
Peluncuran rudal Korea Utara untuk pertama kali dilakukan sejak Pyongyang menembakkan beberapa rudal pada awal Juni 2017.
Uji coba rudal balistik Korea Utara selanjutnya mendapat kecaman dari para pemimpin Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Korea Selatan. Mereka berharap persoalan ini akan dibicarakan pada pertemuan G20 di Hamburg, Jerman, pada 7-8 Juli 2017.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN