Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan, Muslim di Myanmar Terjang Hujan Demi Dapat Makanan

image-gnews
Seorang warga muslim mempersiapkan menu berbuka puasa Ramadan di sebuah masjid Taunggyi, Shan State, Myanmar, 19 Juni 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang warga muslim mempersiapkan menu berbuka puasa Ramadan di sebuah masjid Taunggyi, Shan State, Myanmar, 19 Juni 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Yangon - Puluhan umat Islam berbaris di depan suatu masjid di Yangon, Myanmar pada Jumat, 23 Juni 2017. Berlindung di bawah payung untuk menghindari hujan monsun yang deras, puluhan muslim itu mengantri untuk mendapatkan  nasi dan kari untuk berbuka puasa. Ini potret kehidupan umat muslim Myanmar saat Ramadan.

Selama enam dekade, sebagian besar umat muslim di Myanmar beribadah di sekolah-sekolah Islam. Namun bulan lalu, madrasah di Yangon Timur ditutup oleh gerombolan nasionalis Budha. "Kami telah menghadapi lebih banyak diskriminasi selama beberapa tahun terakhir," kata Hussein, seorang muslim yang biasa beribadah di sekolah.

Baca: Ramadan, Muslim Myanmar Dipersulit untuk Beribadah

Kebanyakan umat muslim menerjang hujan monsun untuk beribadah bersama di jalanan saat bulan suci Ramadan mulai tahun ini. Namun pemerintah setempat melarang kegiatan itu. Bahkan sebelumnya pemerintah telah menghukum tiga orang yang menghadiri  ibadah dengan alasan pertemuan itu mengancam stabilitas dan melanggar hukum.

Jumlah muslim di Myanmar hanya sekitar tiga hingga empat persen dari total populasi. Jumlah itu sudah termasuk kaum minoritas muslim Rohingya dari negara bagian Rakhine barat.

Agama Islam di Myanmar sebenarnya sudah berakar sejak beberapa abad yang lalu. Namun sekarang banyak yang merasa mreka tidak diinginkan di tanah air mereka sendiri.

Baca: Pengacara Muslim Myanmar Tewas Ditembak di Bandara Yangon  

"Ketika saya muda tidak ada diskriminasi. Kami sangat ramah dengan umat Budha. Kami bisa makan di rumah mereka dan mereka makan di rumah kami. Sekarang di negara ini kami tidak bisa bebas mempraktikkan kegiatan agama kami," kata Hussein.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aung Htoo Myint, sekretaris masjid di kota miskin Thaketa, Yangon, mengatakan bahwa mereka telah berjuang untuk menampung ratusan orang setelah sekolah Islam ditutup.

Bo Gyi, seorang guru di madrasah, mengatakan pihaknya tidak diberi informasi kapan sekolah bakal dibuka kembali. Pun ia tak tahu apa yang akan terjadi pada 300 murid yang belajar di sana. "Kami telah menulis surat kepada presiden dan menteri luar negeri Yangon," katanya. Tetapi belum ada jawaban.

Baca: Suu Kyi Tolak PBB Selidiki Kejahatan yang Dialami Rohingya

Cara Myanmar memperlakukan muslim mendapat banyak kritikan. Selain membatasi kegiatan agama, pemerintah bahkan mengatur pernikahan muslim dan mengatur jumlah anak yang bisa dimiliki berdasarkan undang-undang ras dan agama di negara tersebut.

Ketegangan antara umat Budha dan Islam merebak sejak 2012. Ketika itu kekerasan sektarian meletus di Rakhine dan menewaskan 200 orang yang sebagian besar Muslim Rohingya. Puluhan ribu umat muslim lantas melarikan diri ke kamp-kamp pengungsian.

Ramadan ini, umat Islam di Myanmar masih mengalami berbagai diskriminasi termasuk saat menjalankan ibadah menyambut bulan suci tersebut.

CHANNEL NEWS ASIA | MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 jam lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

11 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

13 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

14 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

20 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

22 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

23 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

23 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.