TEMPO.CO, Manila - Aparat gabungan tentara dan polisi Filipina di Zamboaga menangkap pengawal pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, bernama Hamsi Amajad Marani alias Hamsi.
Penangkapan pengawal pemimpin Abu Sayyaf ini berdasarkan laporan dari warga yang melihatnya sedang berada di Purokl 4, Sitio Niyog-Niyog, Barangay Muti, Kota Zamboaga, pada Sabtu, 17 Juni 2017.
Baca: Pemimpin Penculikan Abu Sayyaf Tewas Dibunuh Militer Filipina
Anggota gugus dan tugas bersama Zamboaga dan polisi setempat kemudian menindaklanjuti laporan warga untuk menangkap Marani, ahli perakit bom kelompok milisi Abu Sayyaf, pada Sabtu, pukul 01.30, 17 Juni.
Marani memiliki keahlian merakit bom setelah mendapat pelatihan dari seorang ahli peledak Indonesia yang merupakan bagian dari Jemaah Islamiyah.
Saat ditangkap, aparat tentara dan polisi Zamboaga menemukan bahan pembuat bom dan kemudian menyitanya. Marani, milisi Abu Sayaaf, saat ini berada di bawah pengawasan Kepolisian Zamboanga.
Baca: Pentolan Abu Sayyaf Tewas dalam Operasi Militer Filipina
"Penangkapan Marani akan melumpuhkan kemungkinan dukungan kepada Hapilon saat berusaha meninggalkan Marawi dengan selamat," kata Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr., komandan Militer Mindanao Barat, seperti dikutip dari ABS-CBN News.
Hapilon diyakini masih bersembunyi di Kota Marawi bersama dengan anggota Abu Sayyaf dan kelompok milisi Maute lainnya. Abu Sayyaf dan Maute merupakan jaringan ISIS di Filipina.
ABS-CBN NEWS | RAPPLER | YON DEMA