Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bencana Kolera di Yaman, Setiap 35 Detik Satu Anak Terinfeksi

image-gnews
Seorang wanita duduk dekat anaknya yang terinfeksi kolera di rumah sakit di pelabuhan laut merah di Hodeidah, Yaman, 14 Mei 2017. Sebanyak 180 orang tewas akibat terinfeksi koleran di Yaman. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Seorang wanita duduk dekat anaknya yang terinfeksi kolera di rumah sakit di pelabuhan laut merah di Hodeidah, Yaman, 14 Mei 2017. Sebanyak 180 orang tewas akibat terinfeksi koleran di Yaman. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Iklan

TEMPO.CO, Sanaa—Wabah kolera yang menyerang negara tengah dilanda konflik Yaman, semakin tak terkendali. Organisasi Save The Children menyebut setiap 35 detik, satu anak terinfeksi kolera.

Seperti dilansir The Independent, Rabu 14 Juni 2017, Save the Children mengingatkan tingkat infeksi kolera selama dua pekan terakhir melonjak hingga tiga kali lipat.

Setiap satu jam, 105 anak terinfeksi kolera, atau seorang anak terinfeksi setiap 35 detik.

Baca: 184 Warga Tewas Akibat Kolera, Yaman Umumkan Kondisi Darurat 

“Yaman berada di ujung kehancuran,” kata Grant Pritchard, Direktur Save The Children.

Save the Children mengatakan ribuan orang bisa meninggal dalam beberapa bulan mendatang dengan perkiraan hingga 300 ribu kasus.

Dua tahun perang sipil, kondisi kelaparan dan kekurangan akses terhadap air bersih telah memperburuk penyebaran kolera. Kolera adalah penyakit diare yang dapat membunuh dalam beberapa jam.

Sistem kesehatan negara, yang sudah tidak berdaya, terguncang dengan rumah sakit yang kewalahan dan cepat kehabisan obat-obatan dan cairan intravena.

Badan PBB UNICEF mengatakan lebih dari 920 orang telah meninggal akibat penyakit ini sejak akhir April dan lebih dari 124 ribu kasus telah tercatat di mana hampir setengah dari mereka adalah anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pritchard, meminta peningkatan dana darurat untuk mengatasi epidemi ini. "Sudah saatnya dunia mengambil tindakan sebelum ribuan anak laki-laki dan perempuan Yaman binasa dari penyakit yang sepenuhnya dapat dicegah," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Penyakit, kelaparan dan perang menyebabkan badai bencana yang sempurna bagi masyarakat Yaman. Negara termiskin di wilayah ini hampir mengalami kehancuran total, dan anak-anak sekarat karena mereka tidak dapat mengakses layanan kesehatan dasar."

Baca: Bantu Atasi Wabah Kolera di Yaman, Prancis Sumbang Rp 29 Milia

Perang sipil Yaman, yang terjadi antara kelompok militan Houthi yang didukung oleh Iran melawan koalisi Arab yang didukung Barat yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah menyebabkan 19 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dengan banyak orang di ambang kelaparan.

Save the Children melaporkan lebih dari 2 juta anak-anak kekurangan gizi akut sehingga sangat rentan terhadap kolera karena sistem mereka yang lemah kurang mampu melawan penyakit.

Pritchard mengatakan pembatasan membawa bantuan dan pasokan medis ke Yaman, termasuk penundaan untuk mengakses pelabuhan Hodeidah dan penutupan bandara Sanaa, menimbulkan kesulitan dalam menghentikan epidemi tersebut.

Transportasi yang tidak terjangkau juga membuat sulit bagi warga Yaman untuk mencapai perawatan.

THE INDEPENDENT | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

15 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

13 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

38 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

40 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

40 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

43 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

46 hari lalu

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez baru setelah upacara peresmian di Ismailia, Mesir, 6 Agustus 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.


Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

47 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden


Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

49 hari lalu

Crane pelabuhan rusak oleh serangan udara di terminal pelabuhan Hodeidah, Yaman, Laut Merah, pada 16 November 2016.[REUTERS/Khaled Abdullah]
Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.


Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

49 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Lagi, Houthi Yaman Bombardir Kapal Israel di Laut Arab

Kelompok militan Houthi Yaman kembali menyerang kapal Israel MSC SKY di Laut Arab.