TEMPO.CO, Washington—Mahasiswa asal Amerika Serikat, Otto Warmbier, yang ditahan Korea Utara akhirnya dibebaskan meski dalam kondisi koma.
"Otto telah meninggalkan Korea Utara sejak Selasa lalu," kata orangtua Warmbier, Fred dan Cindy, dalam pernyataan kepada CNN, Rabu 14 Juni 2017.
"Dia mengalami koma dan kami tidak diberitahu kondisi itu sejak Maret 2016. Kami baru mengetahuinya sepekan lalu. Kami ingin dunia tahu bagaimana kami dan putra kami diperlakukan brutal dan diteror oleh rezim paria di Korea Utara.”
Baca: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya
Pria berusia 22 tahun ini baru menjalani 18 bulan masa tahanan saat akhirnya dibebaskan. Warmbier divonis 15 tahun kerja paksa setelah dituding mencuri slogan propaganda pada Maret 2016.
Mahasiswa University of Virginia dilaporkan dalam kondisi koma sesaat usai menjalani sidang tahun lalu, setelah meminum obat tidur.
Orangtua Warmbier menyebut, putranya diberi pil tidur usai sidang pada Maret 2016 dan tidak pernah bangun sejak saat itu. Informasi ini, menurut orangtua Warmbier, didapat dari pejabat Korea Utara yang berkomunikasi dengan utusan khusus Amerika Serikat.
The Washington Post melaporkan bahwa Warmbier sempat jatuh sakit, yakni tepatnya menderita botulisme, usai menjalani sidang tahun lalu.
Botulisme merupakan keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri clostridium botulinum, satu-satunya mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi dan terdapat pada makanan kaleng.
Dituturkan seorang pejabat AS, bahwa Warmbier dibebaskan setelah utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korut, Joseph Yun, datang mengunjungi Pyongyang. Yun meminta pembebasan Warmbier untuk alasan kemanusiaan.
Baca: Korea Utara Tahan Warga Amerika di Bandara Pyongyang
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson enggan mengungkapkan kondisi Warmbier dengan alasan menghomati privasi keluarga. Tillerson hanya menambahkan, AS tengah mengupayakan pembebasan tiga warga AS lainnya yang masih ditahan Korut.
Kabar pembebasan Warmbier ini muncul di tengah kunjungan mantan bintang basker NBA Dennis Rodman ke Korea Utara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert memastikan kunjungan Rodman tidak ada kaitannya dengan pembebasan Warmbier.
CNN | THE WASHINGTON POST | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI