TEMPO.CO, Rangoon-Serpihan pesawat militer pengangkut Myanmar yang dilaporkan hilang ditemukan di Laut Andaman pada Rabu malam, 7 Juni 2017.
Kapal dan pesawat angkatan laut telah melakukan proses pencarian sejak siang hari ketika pesawat yang membawa lebih dari 100 penumpang tersebut kehilangan kontak dengan pengendali lalu lintas udara.
Baca: Pesawat Militer Myanmar Bawa 104 Penumpang Hilang
"Sekarang mereka telah menemukan serpihan pesawat yang rusak di laut sejauh 136 mil (218 km) dari kota Dawei," kata Naing Lin Zaw, seorang pejabat dinas pariwisata di Myeik, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 7 Juni 2017.
Sebuah sumber dari angkatan udara Myanmar juga membenarkan sebuah kapal pencari dan penyelamatan angkatan laut telah menemukan serpihan pesawat di laut selatan Rangoon.
Empat kapal angkatan laut dan dua pesawat angkatan udara telah dikirim untuk mencari pesawat tersebut, yang terbang di antara kota selatan Myeik dan Rangoon dengan ketinggian lebih dari 18.000 kaki saat hilang.
Baca: Pesawat Hilang? Sekarang Ada Sistem Baru untuk Menemukannya
Sebelumnya dilaporkan bahwa pesawat itu mengangkut 104 penumpang. Namun perkembangan terbaru menyebutkan bahwa terdapat 120 penumpang yang terdiri dari 106 tentara dan keluarganya serta 14 awak kapal.
Seperti yang dilansir NDTV pada 7 Juni 2017, belasan anak-anak berada dalam pesawat nahas tersebut.
Pesawat berjenis turboprop empat mesin Y-8F-200 buatan Cina yang biasa digunakan untuk mengangkut kargo itu hilang sekitar pukul 1.35 waktu setempat setelah terbang sejauh 32 kilometer arah barat kota Dawei.
Tentara mengatakan, pesawat militer Myanmar yang hilang dan serpihannya ditemukan di Laut Andaman mencatat 809 jam terbang. Pesawat itu didatangkan dari Cina pada Maret 2016.
NDTV|CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA