TEMPO.CO, Davao—Ayah dari dua bersaudara Maute, pimpinan kelompok militan di Kota Marawi, Mindanao, ditangkap polisi Filipina, Selasa waktu setempat.
Pria bernama Cayamora Maute itu, dibekuk saat sedang berkendara dengan menantu laki-laki dan menantu perempuannya, serta perempuan yang diyakini istrinya. Mereka dihentikan di pos pemeriksaan di Kota Davao.
Baca: Duterte Tawarkan Rp 2,6 Miliar untuk `Kepala` Pemimpin Abu Sayyaf
"Sebagai pemimpin laki-laki dan ayah dari Maute bersaudara, saya pikir dia masih bisa dibujuk untuk meminta kelompok militan menghentikan perlawanan di Marawi dan menyerah kepada pemerintah," kata Kepala polisi Davao Alexander Tagum, seperti dilansir laman Channel NewsAsia.
Pejabat militer meyakini Maute bersaudara--Omarkhayam dan Abdullah--kini masih bersembunyi di suatu tempat di Kota Marawi. Pihak militer kini tengah menyelidiki laporan yang menyebut salah satu dari dua bersaura itu tewas dan pertempuran.
Presiden Filipina Rorigo Duterte telah mengumumkan akan memberi uang sebesar masing-masing 5 juta peso atau Rp 1,3 miliar kepada siapa pun yang dapat memberikan informasi tentang dua bersaudara pemimpin kelompok Maute, Abdullah dan Omarkhayam.
Baca: Laporan Tempo dari Filipina: Marawi Seperti Kota Mati
Hadiah serupa juga ditawarkan Duterte untuk info Emir ISIS Asia Tenggara, Isnilon Hapilon, yang dilaporkan membantu upaya kelompok Maute merebut Kota Marawi dari pemerintah Filipina.
Jumlah korban tewas perang di Marawi selama dua pekan terakhir telah mencapai 178 orang termasuk 120 korban jiwa di pihak teroris, 36 tentara pemerintah dan 20 warga sipil. Mereka dilaporkan tertembak oleh penembak jitu saat dalam perjalanan menuju tempat aman.
CHANNEL NEWSASIA | THE INQUIRER | SITA PLANASARI AQUADINI