TEMPO.CO, Singapura- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan 1.200 milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beroperasi di Filipina dan 40 di antaranya berasal dari Indonesia.
"Saya diberi tahu semalam, 1.200 ISIS di Filipina, sekitar 40 dari Indonesia," kata Ryacudu di Shangri-La, Singapura, Ahad, 4 Juni 2017. Dia menyebut milisi ISIS sebagai mesin pembunuh dan mendorong seluruh daerah bekerja sama melawan mereka.
Baca: Sepekan Pertempuran di Marawi, Hampir 100 Orang Tewas
Ratusan milisi ISIS bersenjata mengamuk di Marawi, kota berpenduduk muslim terbesar di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik pada 23 Mei 2017. Mereka mengamuk setelah pemerintah Filipina berusaha menangkap pemimpin mereka, Isnilon Hapilon.
Lebih dari 50 milisi ISIS bersenjata masih menguasai pusat kota selama hampir dua pekan. Sejak pertama dimulai, pertempuran itu menewaskan 177 orang, termasuk 120 milisi.
"Bagaimana kita bisa mengatasi pejuang asing ini? Kita harus komprehensif," ujar Ryacudu. Menurut dia, pemerintah harus menemukan cara yang lengkap tapi tetap berhati-hati untuk melawan mesin pembunuh.
Wakil Menteri Pertahanan Filipina Ricardo David mengatakan 1.200 milisi ISIS di Filipina yang disebut Ryacudu adalah informasi baru baginya. "Saya benar-benar tidak tahu, angka saya sekitar 250-400, jauh lebih sedikit," katanya.
Baca: 163 Warga Kristen yang Terjebak Dilindungi Muslim Marawi
Namun David mengatakan ada 40 warga asing di antara ISIS yang bertempur di Marawi. Delapan di antaranya terbunuh oleh pasukan pemerintah. "Intelijen kami memperkirakan ada 40 orang asing yang bertempur dalam insiden Marawi," kata David.
Sebelumnya, pejabat Filipina mengatakan bahwa milisi asing yang dibunuh berasal dari Malaysia, Indonesia, Yaman, Arab Saudi, dan Chechnya. Pejabat Filipina menambahkan, bahwa milisi asing itu menggunakan "saluran belakang" di Laut Sulu dan Celebes di dekat perbatasan Filipina, Indonesia, dan Malaysia untuk memasuki pulau selatan Mindanao dan terhubung dengan kelompok teroris lokal.
"Makanya mereka bisa mengerahkan operasi di daerah Marawi," ujar David tentang milisi ISIS warga asing itu.
CHANNEL NEWS ASIA | MAYA AYU
Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia