TEMPO.CO, Manila - Pertempuran sengit antara pasukan Filipina melawan militan ISIS di Marawi menewaskan sekitar 100 orang dalam sepekan.
"Adu senjata meningkat setelah delapan warga sipil ditemukan tewas ditembak dan dibuang ke jurang," tulis Telegraph, Minggu, 28 Mei 2017.
Baca juga: Teror ISIS di Marawi, Kemlu: WNI di Filipina dalam Keadaan Baik
Menurut keterangan polisi kepada media, para korban tewas itu adalah para tukang kayu yang melarikan diri dari kekerasan di Marawi, Mindanao dan ditangkap oleh militan ISIS.
"Mereka ditembak di bagian kepala lantaran tidak bisa membaca Al Quran," kata Kepala Kepolisian Marawi, Jamail C Mangandang.
Polisi menemukan jasad mereka dalam keadaan ditembak di bagian kepala, tangan diikat dan di dadanya ada tulisan "munafik."
Baca juga: Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi
Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute berperang untuk menguasai Kota Marawi selama enam hari. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.
Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi mendekati 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS.
TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN