TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Manchester mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri pada konser Ariana Grande adalah laki-laki 22 tahun bernama Salman Ramadan Abedi, warga Mancunian keturunan Libya. Pelaku tersebut telah membunuh 22 orang dan melukai 59 lainnya pada Senin kemarin.
Polisi menuturkan Salman tewas setelah meledakkan diri di serambi Manchester Arena. Pelaku diketahui bernama Salman setelah pejabat di Amerika Serikat mengumumkan kepada media.
Polisi bersenjata sebelumya menutup Jalan Elsmore, di daerah Fallowfield di selatan Manchester. Mereka kemudian meledakkan secara terkendali di rumah bertingkat tempat tinggal Salman. Selain itu petugas juga menggeledah rumah saudaranya, Ismael, di daerah Chorlton, selatan Manchester.
Baca: Begini Kengerian Ledakan pada Konser Ariana Grande di Inggris
Beberapa jam setelah serangan tersebut, negara Islam mengklaim bahwa serangan telah dilakukan oleh seorang tentara khilafah. Klaim tanggung jawab negara Islam telah diposting dalam bahasa Arab dan Inggris pada saluran yang digunakan kelompok tersebut pada layanan pesan cepat Telegram.
Tidak ada yang menduga bahwa pemuda yang taat dan selalu menghormati para tetuanya akan menjadi pembunuh massal. “Salman? Saya tercengang dengan ini,” kata salah satu anggota komunitas Libya di Manchester seperti dilansir Guardian.
Anggota komunitas tersebut menilai bahwa Salman adalah anak pendiam. “Dia seperti orang yang tidak mungkin melakukan ini.” Bahkan ada yang meyakini ada seseorang yang memengaruhi Salman untuk melakukan bom bunuh diri.
THE GUARDIAN| DANANG FIRMANTO