Sebelum mencapai Kota Tua, kami mampir di Drottninggatan (Queen Street). Jalan ini menjadi perhatian dunia ketika pada Jumat 7 April 2017 lalu terjadi teror dengan menabrakkan truk ke kerumunan orang di jalan. Empat orang tewas dan 15 lainnya terluka dalam peristiwa yang terjadi di salah satu jalanan yang ramai itu.
Masih terlihat berbagai kartu ucapan dan bunga serta boneka yang diletakkan pengunjung di salah satu sudut jalan atau tepatnya di pojok pusat perbelanjaan Ahlens City. “Ini adalah lokasi teror 7 April yang mengagetkan semua warga Swedia,” kata Boel.
Kami kemudian berjalan menuju Royal Palace. Ini adalah tempat Raja Swedia bekerja dan melakukan berbagai kegiatan kenegaraannya. Swedia adalah negara monarki modern. Raja Swedia Carl XVI Gustaf yang pada 22 Mei 2017 besok berkunjung ke Indonesia adalah keturunan ke tujuh dalam dinasti kerajaan Swedia atau House of Bernadotte. Carl XVI Gustaf lahir pada 30 April 1946, ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara da satu-satunya putra Pangeran Gustaf Adolf dan Putri Sybilla. Raja Carl XVI Gustaf menikah dengan Ratu Silvia pada 1976.
Sebelum menjelajah Istana, kebetulan ada proses pergantian penjaga. Ini adalah salah satu atraksi yang banyak ditunggu. Prosesi pergantian penjaga ini diikuti dengan atraksi marching band yang keren.
Kami kemudian menuju Royal Palace ditemui oleh Press Secretary The Royal Court, Johan Tegel. “Ini adalah kediaman resmi Raja Swedia,” kata dia. Namun menurut Johan, keluarga kerajaan sudah tak tinggal di tempat ini lagi. Meski demikian sampai sekarang Royal Palace masih digunakan untuk berbagai acara kenegaraan.
Istana ini dibangun dengan gaya baroque oleh arsitek Nicodemus Tessin pada sekitar abad 18. Istana ini memiliki lebih dari 600 ruangan yang terbagi dalam tujuh lantai dengan apartemen untuk para tamu negara menghadap kota. Adapun bangunan ini memiliki empat fasad yang masing-masing punya karakter sendiri. Pada bagian barat yang menghadap ke halaman luar adalah fasad Raja dan dihiasi dengan atribut maskulin. Pada sisi timur istana adalah fasad yang memiliki sisi feminin.
Menjelajahi ruang demi ruang di Istana Raja ini membawa kita bak ke negeri dongeng. Ruangan untuk para tamu negara misalnya terlihat sangat besar. “Di balik ruangan ini terdapat ruangan lain tempat berkumpulnya para asisten dari tamu negara,” kata pemandu kami.
Ada juga lorong yang panjang dengan hiasan antik di kiri dan kanan serta bagian atapnya. Di sini biasa digunakan untuk para tetamu yang datang. Bahkan pernah digunakan untuk pesta keluarga kerajaan. Perjalanan kami di Istana Raja diakhiri di sebuah ruangan yang sangat luas. Tempat ini adalah hall untuk kegiatan kenegaraan. Jamuan makan malam dan acara resmi lainnya biasa dilakukan di tempat ini.