TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengunjungi Tembok Ratapan, tempat suci kaum Yahudi, di Yerusalem.
Keterangan tersebut disampaikan Gedung Putih kepada media pada Senin, 15 Mei 2017, di tengah kontroversial pernyataan pejabat Amerika yang mengatakan bahwa Tembok Ratapan berada di daerah pendudukan Tepi Barat.
Menurut penasihat keamanan nasional Amerika, H.R. McMaster, Trump akan berdoa di Tembok Ratapan. Setelah itu dilanjutkan berkunjung ke Gereja Suci yang diyakini oleh umat Nasrani sebagai petilasan Yesus.
Israel akan menjadi negara kedua lawatan Trump ke luar negeri menyusul kunjungannya ke Arab Saudi. Pada kunjungannya ke Israel tersebut, presiden dari Republik ini akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem dan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas di Kota Bethlehem, Tepi Barat.
Saluran televisi Israel, Channel 2, dalam laporannya mengatakan, kedatangan Trump ke Tembok Ratapan adalah bersifat pribadi sebab daerah tersebut tidak termasuk ke dalam wilayah hukum Israel. Untuk itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak perlu menyambut Trump di sana.
NASDAQ | CHOIRUL AMINUDDIN