Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ulama Arab Saudi Desak FIFA Larang Pemain Buat Tanda Salib  

image-gnews
Mohammed Alarefe. dailymail.co.uk
Mohammed Alarefe. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh- Seorang ulama Muslim Arab Saudi, Mohammed Alarefe mendesak FIFA untuk melarang setiap pemain sepak bola membuat tanda salib setelah berhasil memasukkan bola ke gawang.

Alarefe bahkan meminta FIFA memasukkan larangan pemain sepak bola membuat tanda salib dalam peraturan resminya. Tak hanya dilarang membuat tanda salib, tapi juga melarang simbol salib ada di tubuh mereka.

Alarefe, profesor agama di Universitas King Saud, Riyadh menuliskan desakannya ke FIFA di akun Twitternya.

"Saya telah melihat beberapa klip video para atlit, pemain sepak bola berlari, menendang, dan ketika mereka menang mereka membuat salib di dada mereka dan pertanyaan saya adalah andai aturan FIFA melarang hal ini," cuit Alarefe di akun Twitternya seperti dikutip dari Daily Mail, 12 Februari 2017.

Sebanyak 17,4 juta pengikut Alafere di Twitter membanjirinya pesan yang sebagian besar menolak gagasannya.

Tak hanya menolak, sejumlah orang kemudian menunjukkan foto-foto pemain sepak bola muslim yang juga menunjukkan simbol agamanya saat berhasil memasukkan bola ke gawang lawan, seperti sujud dan mencium lantai atau tanah, kemudian mengarahkan jarinya ke atas.

Banyak yang mengecam ulama itu dan menudingnya bermaksud memecah belah para pemain sepak bola.

Sultan Alhusni menjawab cuitan Alarefe dengan menjelaskan tentang pemain sepak bola Mesir baru-baru ini bermain untuk klub Roma di Italia dan mereka bebas bersujud syukur dan mencium tanah saat memasukkan bola ke gawang lawan.

"Saya tidak berbohong. Mohamed Salah dan lainnya bersujud berdoa ketika mereka memasukkan bola dan tak ada yang menghukum mereka. Biarkan olah raga untuk olah raga," cuit Alhusni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kritikan sarkastik disuarakan oleh banyak orang atas cuitan Alarefe. Capitano menuliskan: "Rezim ISIS melarang orang membuat tanda salib, ketika al-Baghdadi (pemimpin ISIS) terpilih jadi presiden FIFA, kita akan membahas permintaan ulama terhormat itu."

Isu agama bukan fenomena baru sebenarnya dalam dunai persepakbolaan. Baru-baru ini, Real Madrid mengungkapkan mereka tidak boleh membuat tanda salib sesuai keyakinan Kristiani mereka di pakaian klub Real Madrid  karena sebagian akan dijual ke negara-negara Timur Tengah.

Sebuah grup perusahaan retail Uni Emirat Arab, Marka, mendapat hak eksklusif untuk membuat, mendistribusikan dan menjual produk-produk Real Madrid di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Oman.  

Namun Wakil Ketua Marka, Khaled al-Mheiri mengatakan perusahaannya membuat dua versi untuk semua produk Real Madrid agar bisa dijual di pasar Timur Tengah, yakni tanpa tanda salib.

"Kami harus sensitif untuk produk yang sangat sentitif di Teluk yaitu salib," kata al-Mheiri, yang juga pemilik kafe Real Madrid di Dubai.

Ini bukan pertama kali dialami Real Madrid. Pada tahun 2014, Real Madrid terpaksa mencabut simbol salib dari produknya saat akan digunakan sebagai sponsornya yakni Bank Nasional Abu Dhabi.

Tidak hanya Real Madrid, nasib serupa juga dialami klub sepak bola Inggris, Celtic. Artur Boruc, penjaga gawang Celtic dikeluhkan pendukungnya karena membuat gerakannya sesuai keyakinan agamanya. Hal serupa juga dialami pemain Manchester United di Glaslow pada 2010 yang menampilkan simbol salib dalam tradisi Katolik.

DAILY MAIL | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Pemain Inggris, Jesse Lingard, mencetak gol ke gawang Belanda dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018, 23 Maret 2018. REUTERS/Michael Kooren
Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.


Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Diego Armando Maradona (kedua kanan) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino berfoto bersama usai mengikuti turnamen FIFA Legends menjelang upacara penghargaan FIFA di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.


FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

Aksi demo warga Chehnya saat memberikan dukungan untuk pemimpin mereka, Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Grozny, Chechnya, 22 Januari 2016. Dok
FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.


Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Pemain timnas Jepang, Yuya Osako berebut bola dengan pemain timnas Arab Saudi, Osama Hawsawi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Saitama Stadium, Jepang, 15 November 2016. Dengan kemenangan ini, Jepang sementara menempel Arab Saudi di puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 10 poin. REUTERS/Toru Hanai
Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.


Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

28 November 2017

Kiper Palestina Ramzi Saleh (21) meninju bola dari pemain Jepang Keisuke Honda di pertandingan sepak bola Piala Asia Grup D di Stadion Newcastle, Australia, 12 Januari 2015. Dalam laga itu Jepang cukur Palestina 4 gol tanpa balas, gol dicetak oleh Yasuhito Endo 8', Shinji Okazaki 25', Keisuke Honda 44' (penalti), Maya Yoshida 49'. REUTERS/Jason Reed
Pertama Kalinya, Palestina Ungguli Israel dalam Ranking FIFA

Tim Nasional Sepak Bola Palestina mencatatkan sejarah dalam peringkat yang dirilis FIFA, dengan mengungguli Israel untuk pertama kalinya.


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.