TEMPO.CO, Jakarta -Umat Budha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak hari ini, 11 Mei 2017 . Waisak merupakan hari suci umat Buddha, yang diperingati setiap terang bulan untuk mengenang sang Budha Gautama yang mencapai Nirwana atau Keselamatan.
Waisak dirayakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, tapi biasanya jatuh pada April atau Mei.
Baca juga: Sejumlah Pimpinan Negara dan Keagamaan Beri Ucapan Selamat Waisak
Kaum budha biasanya merayakan Waisak untuk menghormati ajaran Sang Buddha, menghias patung Buddha dengan bunga, membacakan bait suci Buddha, makan makanan vegetarian dan menyumbangkan makanan, uang dan pakaian kepada orang-orang.
Setiap negara merayakan kelahiran Buddha dengan cara yang berbeda. Berrikut ini perayaan Waisak di beberapa negara.
Baca juga: Waisak 2017 Angkat Tema Memahami Kebhinekaan dalam Kebersamaan
India
Dikenal sebagai tempat kelahiran Buddha, perayaan Waisak di negara mayoritas Hindu itu terbilang khusus. Umat Buddha di negara itu dan dari luar negeri biasanya akan mengunjungi kota-kota seperti Gaya, Sarnath dan Kushinagar. Sarnath adalah tempat Budha Gautama memberi khotbah pertamanya, sebuah arak-arakan yang besar dan sebuah pertunjukan yang megah.
Pengikut Budha terlihat mengenakan pakaian putih sambil berdoa dan membacakan kitab suci Buddha. Patung Buddha juga diberi persembahan seperti buah, permen dan lilin.
Nepal
Penganut Budha di Nepal merayakan Waisak dengan mengenakan pakaian putih dan hanya makan makanan vegetarian. Kheer, bubur nasi manis, memiliki arti penting pada hari itu. Ini mengingatkan kisah seorang gadis bernama Sujata yang menawari sang Buddha Gautama semangkuk bubur susu karena dianggapnya sebagai orang suci. Sang Buddha kemudian memakan bubur itu dan mandi di sungai Neranjara.
Selama perayaan, orang juga membacakan cerita tentang sang Buddha yang mengikuti asketisme untuk mencapai pencerahan.
Jepang
Meskipun tidak dianggap sebagai hari libur nasional di Jepang, umat Buddha tetap merayakan Waisak dengan menghiasi replika tempat suci dengan aneka bunga musim semi serta menempatkan patung-patung Buddha di dalamnya di rumah mereka.
Sementara di vihara, biksu akan mengadakan upacara khusus dengan menuangkan ama-cha. Itu adalah minuman yang disiapkan dengan ditambahi beberapa jenis bunga dan diletakkan di hadapan patung Buddha yang telah dihiasi dengan bunga.
Korea Selatan
Hari Raya Waisak dirayakan pada hari kedelapan bulan yang akan datang dalam kalender lunar Korea dan dikenal sebagai 'Seokga tansinil' yang berarti 'ulang tahun Buddha'. Saat ini Korea Selatan menjadikan perayaan Waisak sebagai festival yang lengkap dan diakui sebagai hari libur resmi. Sepanjang bulan suci seluruh tempat ibadah Buddha atau yang disebut vihara akan dihiasi dengan lentera Lotus pada malam hari. Sementara pada siang hari, vihara akan menyediakan makanan dan minuman gratis.
Singapura
Pihak kuil Buddha mengatur perayaan dan menghias kuil dengan bunga dan bendera. Orang-orang mengorganisir kamp donor darah, mengunjungi panti-panti jompo, menyumbangkan makanan, pakaian dan uang, melepaskan burung atau binatang yang dikurung. Umat Buddha juga menempatkan bunga dan menyalakan lilin di vihara dan berakhir dengan prosesi lilin di jalanan. Setelah beberapa petisi, Waisak diumumkan sebagai hari libur nasional pada tahun 1955 di Singapura.
Srilanka
Orang-orang di Sri Lanka menghias rumah dan jalanan dengan lilin dan menciptakan panda besar yang menggambarkan kehidupan Buddha. Pada siang hari mereka membacakan kitab suci, berdoa, mendengarkan lagu kebaktian, membagikan makanan dan permen.
Thailand
Orang-orang di Thailand merayakan Waisak dengan penuh semangat. Perayaan ini diwarnai dengan acara ritual untuk mengunjungi kuil Buddha dan khususnya Wat Phra Kaeo karena vihara ini merupakan rumah bagi sang Buddha Gautama dan Sanam Luang. Tempat ini juga menampung beberapa upacara keagamaan seperti menempelkan daun emas pada patung Buddha dan berjalan mengelilingi patung tersebut.
FREE PRESS JOURNAL|YON DEMA