TEMPO.CO, Perth - Pimpinan maskapai penerbangan Qantas, Alan Joyce, mengajukan gugatan kepada seorang pria yang melempar mukanya dengan pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis yang dilarang di Australia.
"Saya akan menggugatnya," kata Joyce terhadap aksi pelemparan pie.
Aksi lempar pie itu bermula ketika Joyce sedang berpidato di Perth, Australia, Selasa, 9 Mei 2017. Tiba-tiba ada seorang pria mendekat ke panggung tempat dia berbicara dan melempar mukanya dengan pie.
Tak lama setelah insiden pelemparan pie di depan 500 orang itu, polisi menahan seorang pria berusia 67 tahun. Polisi yakin dia bersalah atas aksinya.
Joyce adalah salah satu dari 20 pimpinan perusahaan yang menandatangani petisi desakan terhadap Perdana Menteri Malcolm Turnbull untuk melegalkan perkawinan sejenis.
Aksi pelemparan pie dikecam oleh Menteri Imigrasi, Peter Dutton. Menurutnya, serangan tersebut sebagai sebuah aib.
"Orang harus malu. Setiap ancaman terhadap kita tidak bisa diterima," kata Dutton.
Pada saat insiden terjadi, bos Qantas sedang membicarakan masalah penerbangan non-stop dari London, Inggris ke Perth, Australia.
BBC | CHOIRUL AMINUDDIN