TEMPO.CO,Washington--Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Direktur badan intelijen, FBI, James B. Comey, Selasa malam waktu setempat.
Seperti dilansir Washington Post, Rabu 10 Mei 2017, keputusan mengejutkan itu diungkapkan oleh juru bicara Gedung Putih Sean Spicer.
"Pemberhentian Comey berdasar rekomendasi dari Jaksa Agung dan Wakil Jaksa Agung," kata Spicer kepada wartawan.
Baca: FBI Selidiki Persekongkolan Trump-Rusia Sejak Juli Lalu
Spicer menambahkan Comey telah diberitahu beberapa saat lalu. "Pemberhentian ini berlaku sesegera mungkin," ujar dia.
Trump menulis surat kepada Comey bertuliskan, "Sudah waktunya mencari pemimpin FBI yang dapat dipercaya publik. Saya berharap masa depan Anda akan lebih baik," tulis Trump.
Seorang pejabat senior mengatakan, pemecatan Comey menurut Kementerian Hukum karena ia secara terbuka membahas penyelidikan penggunaan email pribadi Hillary Clinton.
Pekan lalu, Trump menuding Comey memberikan Clinton kebebasan karena tidak akan mendakwa mantan Menteri Luar Negeri itu setelah menggunakan email pribadi selama bertugas.
"Reputasi FBI rusak dan itu berpengaruh terhadap Kementerian Hukum," tulis Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, dalam memo ihwal pemecatan Comey. "Saya tidak akan membela Comey ketika semua pihak tahu dia salah. Ini adalah salah satu isu yang mempersatukan semua orang."
Baca: FBI Selidiki Persekongkolan Rusia dan Trump dalam Pilpres Amerika
Pemecatan terhadap Comey terjadi di saat FBI tengah menyelidiki apakah Trump terlibat dengan Rusia dalam pemenangan pemilihan presiden akhir tahun lalu.
Penyelidikan dilakukan diam-diam sejak Juli lalu dan kini menjadi fokus perdebatan di Kongres.
Belum diketahui apakah pemecatan Comey terkait dengan penyelidikan itu, dan bagaimana nasib penyelidikan setelah direktur baru ditunjuk juga belum dipastikan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tokoh yang disebut Donald Trump untuk menggantikan posisi Comey.
THE WASHINGTON POST | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI