Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal yang Membuat Emmanuel Macron Memenangi Pemilu Prancis

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Paris - Kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan umum presiden Prancis sungguh di luar dugaan, karena memang tidak diunggulkan sejak awal. Setahun yang lalu, dia hanyalah anggota pemerintahan salah satu presiden Prancis paling tidak populer sepanjang sejarah.

Baca: Terpilihnya Emmanuel Macron Bawa Harapan Warga Muslim Prancis

Sekarang, pada usia 39, dia menjadi presiden termuda sejak Napoleon, mengalahkan yang pertama dari pusat arus utama kiri dan kanan tengah. Berikut ini 5 hal yang membuat Macron memenangi pemilu presiden Prancis 2017:

1. Dia beruntung

Tidak diragukan lagi, ada faktor keberutungan dalam kemenangan Macron.  Skandal publik menyingkirkan kandidat unggulan, calon dari sayap kanan, Francois Fillon dan kandidat Sosialis Benoit Hamon. "Dia sangat beruntung, karena dia menghadapi situasi yang sama sekali tidak terduga," kata Marc Olivier Padis, dari kelompok pemikir Terra Nova yang berbasis di Paris.

2. Dia cerdik

Keberuntungan tidak cukup untuk membuatnya menang. Macron bisa saja menggunakan kendaraan politik sosialis, tapi dia menyadari setelah bertahun-tahun berkuasa dan penilaian publik yang buruk, suara partai tersebut akan sulit didengar. "Dia bisa meramalkan ada peluang saat tidak ada yang bisa, itu cerdik" kata Padis, seperti yang dilansir BBC, Senin 8 Mei 2017.

Sebagai gantinya, dia melihat gerakan politik yang bermunculan di tempat lain di Eropa - Podemos di Spanyol, Gerakan Bintang Lima Italia - dan melihat bahwa tidak ada kekuatan politik perubahan yang setara di Prancis.

Pada bulan April 2016, dia mendirikan partainya sendiri, yang benar-benar mengusung kekuatan rakyat. Disebut En Marche! atau Bergerak dan empat bulan kemudian dia mundur dari pemerintahan Presiden Francois Hollande.

Baca: Pemilu Final Prancis, Emmanuel Macron Ungguli Marine La Pen

3. Dia mencoba sesuatu yang baru di Prancis

Setelah mendirikan En Marche, dia mengambil isyarat dari kampanye pemilihan Amerika Serikat Barack Obama di tahun 2008. Usaha besarnya yang pertama adalah Grande Marche atau Gerakan Besar, saat dia memobilisasi jajaran aktivis En Marche yang energik namun belum berpengalaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kampanye tersebut menggunakan algoritma dari sebuah firma politik yang menangani kampanye Obama pada 2008 untuk mengidentifikasi distrik dan lingkungan yang paling mewakili Prancis secara keseluruhan.  "Mereka mengirim orang untuk mengetuk 300.000 pintu," kata jurnalis freelance Paris, Emily Schultheis.

Para sukarelawan tidak hanya membagikan selebaran, mereka bahkan melakukan 25.000 wawancara mendalam sekitar 15 menit dengan para pemilih di seluruh negeri. Informasi itu dimasukkan ke dalam database besar yang membantu menginformasikan prioritas dan kebijakan kampanye. Macron kemudian mendapat manfaatnya.

Baca: Jadi Presiden Prancis, Emmanuel Macron Disambut Pemimpin Dunia

4. Memiliki pesan positif

Tokoh politik Macron tampak diliputi kontradiksi.  Pendatang baru yang merupakan anak didik Presiden Francois Hollande dan kemudian menjadi menteri ekonomi, Mantan bankir investasi yang menjalankan gerakan akar rumput; Sentris dengan program radikal untuk memangkas sektor publik.

Itu adalah amunisi yang sempurna untuk mengalahkan saingannya Marine Le Pen, yang mengatakan bahwa dia adalah kandidat elit, bukan pemula. Tapi dia menghindari usaha untuk memberi label sebagai Hollande lainnya, menciptakan sebuah profil yang bergema di antara orang-orang yang sangat menginginkan sesuatu yang baru.

"Ada suasana pesimis di Prancis dengan cara, dan dia hadir dengan pesan positif yang sangat optimis," kata Marc Olivier Padis.  "Dia muda, penuh energi, dan dia tidak menjelaskan apa yang akan dia lakukan untuk Prancis tapi bagaimana orang akan mendapatkan kesempatan. Dia satu-satunya yang memiliki pesan seperti ini."

5. Melawan Marine Le Pen

Macron yang membawa nada yang lebih optimistis lebih diterima daripada pesan Marine Le Pen yang mencerminkan sesuatu yang negatif, termasuk anti-imigran , anti-imigran, anti-sistem.  Kampanye Macron menampilkan arena yang terang benderang yang menggelegar dengan musik pop, sementara kampanye Marine Le Pen melibatkan pemrotes yang melempar botol dan suar.

Dibanding Emmanuel Macron, Le Pen adalah penyebar ketakutan dari latar belakang ekstremis yang sama dengan ayahnya. Banyak yang khawatir Le Pen berpotensi mendestabilisasi dan memecah belah serta menghambat kemajuan Prancis.

BBC |YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

10 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan

46 hari lalu

Termasuk dari Negara Barat, Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Israel ke Warga Palestina saat Antre Makanan

Sederet pimpinan dunia kecam keras aksi Israel yang menembaki warga sipil Gaza Palestina. Ada yang menunda pembelian senjata hingga menyebut Israel sebagai Nazi kedua.


5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

11 Januari 2024

Perdana Menteri Prancis yang baru diangkat Gabriel Attal menyampaikan pidato pada upacara serah terima dengan Perdana Menteri Elisabeth Borne yang akan keluar di Hotel Matignon di Paris, Prancis, pada 9 Januari 2024. Ludovic Marin/Pool via REUTERS
5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

Presiden Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri Prancis


Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne Mengundurkan Diri, Ini Profilnya

10 Januari 2024

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne Mengundurkan Diri, Ini Profilnya

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengundurkan diri pada 8 Januari 2024. Berikut profil alumnus Ecole Polytechnique, Prancis.


Gabriel Attal Jadi PM Prancis Termuda, Gay dan Baru Berusia 34 Tahun

9 Januari 2024

Gabriel Attal, Menteri Pendidikan Junior Prancis. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Gabriel Attal Jadi PM Prancis Termuda, Gay dan Baru Berusia 34 Tahun

Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri yang baru.


Emmanuel Macron Genap 46 Tahun: Lika-liku Karir Presiden Prancis dari Gerakan En Marchel

21 Desember 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di dek kapal induk amfibi Dixmude yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Prancis di Toulon, Prancis, 9 November 2022. REUTERS/Eric Gaillard
Emmanuel Macron Genap 46 Tahun: Lika-liku Karir Presiden Prancis dari Gerakan En Marchel

Hari ini, 21 Desember pada tahun 1977 merupakan kelahiran presiden Prancis Emmanuel Macron


Emmanuel Macron Mau Undang Vladimir Putin ke Paris Asalkan Ada Perubahan di Perang Ukraina

21 Desember 2023

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di taman Istana Versailles, dekat Paris, 29 Mei 2017. REUTERS/Francois Mori/Pool
Emmanuel Macron Mau Undang Vladimir Putin ke Paris Asalkan Ada Perubahan di Perang Ukraina

Emmanuel Macron mengutarakan ada kemungkinan mengundang Vladimir Putin ke negaranya asalkan Putin mau berdamai dan mengubah situasi di Ukraina


Kecam Israel, Macron: Perangi Hamas Tidak Berarti Meratakan Gaza!

21 Desember 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di dek kapal induk amfibi Dixmude yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Prancis di Toulon, Prancis, 9 November 2022. REUTERS/Eric Gaillard
Kecam Israel, Macron: Perangi Hamas Tidak Berarti Meratakan Gaza!

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu mengecam Israel dengan pernyataan paling keras atas serangan di Gaza selama 10 pekan terakhir.


Presiden Prancis Desak Israel Lakukan Gencatan Senjata di Gaza

9 November 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS
Presiden Prancis Desak Israel Lakukan Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak jeda kemanusiaan dan mengusulkan gencatan senjata di Gaza dalam perang Israel Hamas.


Macron Janji Tak akan Tinggalkan Israel Melawan Hamas

24 Oktober 2023

Presiden Prancis Emmanuel Macron, berjabat tangan dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, Selasa, 24 Oktober 2023. Christophe Ena/Pool via REUTERS
Macron Janji Tak akan Tinggalkan Israel Melawan Hamas

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji tidak akan membiarkan Israel terisolasi dalam perjuangannya melawan militan Islam.