TEMPO.CO, Kashmir - Pelanggan jaringan televisi kabel di sebagian besar wilayah Kashmir mengatakan, jaringan siaran Pakistan dan Arab Saudi tidak ditransmisikan di televisi mereka. Keluhan itu datang sehari setelah pemerintah Jammu dan Kashmir meminta hakim distrik untuk memblokir 34 saluran televisi ilegal.
Salah satu yang diblokir adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik. Pada Sabtu, 6 Mei 2017, Menteri Penyiaran India M Venkaiah Naidu mengungkapkan keprihatinannya atas laporan bahwa saluran Peace TV milik Zakir Naik, yang ditemukan banyak menyebarkan ajaran Islam garis keras dan memuat propaganda anti-India. Tayangan itu disiarkan tanpa seizin pemerintah.
Baca: Zakir Naik Akan Undang 1.000 Non-Muslim Bekasi Jadi Tamu Spesial
Menurut pemeritah, transmisi saluran itu bertentangan dengan peraturan TV kabel dan hakim distrik memiliki wewenang untuk menyita peralatan jika terjadi pelanggaran. Saluran semacam itu berpotensi mendorong atau menghasut kekerasan dan menciptakan gangguan hukum dan ketertiban di Lembah Kashmir.
Atas perintah tersebut, hakim distrik di Jammu dan Kashmir langsung memutus siaran dari televisi Zakir Naik, baik yang berbahasa Inggris ataupun yang berbahasa Urdu. Selain beberapa saluran yang dianggap memicu kekerasan, saluran lain khususnya yang menanyangkan program olahraga dan serial drama juga diblokir.
Baca: Pengadilan Malaysia Panggil Penggugat Zakir Naik
Di media sosial, banyak warga Kashmir mengkritik langkah tersebut dengan alasan bahwa saluran semacam itu tidak bertanggung jawab atas segala kekerasan yang terjadi. Analis politik Gowhar Geelani menulikan di Twitter: "Ini lucu. Saluran olah raga Pakistan dan serials drama menghasut kekerasan."
Blogger Muhammad Faysal menulis di Twitter, "Rupanya ibu saya telah diradikalisasi oleh dosis sinetron Humsafar dan Zindagi Gulzar Hai."
Baca: Zakir Naik Kuliah Umum di UMY, Kampus Verifikasi Ketat Peserta
Bulan lalu, pemerintah negara bagian melarang 22 situs media sosial, termasuk Facebook, Twitter dan WhatsApp, dalam upaya untuk memperbaiki situasi hukum dan ketertiban yang memburuk. Lembah Kashmir sedang menghadapi bentrokan baru antara penduduk setempat, kebanyakan dari mereka adalah pelajar, dan pasukan keamanan serta serangan militan.
Zakir Naik pernah datang ke Indonesia dan bercemah ke sejumlah kota seperti Yogyakarta, Makassar dan Bekasi.
HIDUSTAN TIMES | INDIA TODAY | YON DEMA
Catatan:
Judul dan artikel telah mengalami perubahan pada pukul 17.00 WIB sehubungan dengan adanya kesalahan penyebutan Menteri Penyiaran Pakistan, yang seharusnya Menteri Penyiaran India. Atas kesalahan ini redaksi minta maaf.