TEMPO.CO, Teheran - Pemilihan presiden Iran akan digelar 19 Mei 2017, enam calon mulai kampanye dan memaparkan program kerja yang akan dilakukan jika terpilih.
Hassan Rouhani
Hassan Rouhani saat ini masih menjabat sebagai Presiden Iran. Dia mengikuti pemilihan untuk jabatan kedua kalinya. Di depan pendukungnya, dia berjanji akan memberantas masalah pengangguran serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Iran.
"Sebagaimana yang telah kami tunjukkan selama empat tahun ini, jalur kita adalah pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan dan kemakmuran," katanya di hadapan penyokongnya di pusat Kota Yazd, Sabtu, 29 April 2017.
Seyyed Ebrahim Raeisi
Berbicara pada kesempatan kampanye di Teheran, Seyyed Ebrahim Raeisi mengritik manajemen ekonomi Rouhani seraya mengatakan bahwa negara membutuhkan perubahan besar dalam mengatur ekonomi.
"Hari ini, 30 persen kaum muda kita tak memiliki pekerjaan, adapun pengangguran lebih dari 12 persen. Apakah situasi ini harus berlanjut?" ucapnya.
Menurut pensiunan hakim ini, Iran dihadapkan pada situasi yang tidak bisa diterima akibat kelemahan manajemen. "Kita tak bisa mencampur aduk persoalan negara kita dengan kata-kata. Kita hanya dapat mencamupr masalah kit dengan kerja keras dan revolusi manajemen."
Mohammad Bagher Ghalibaf
Walikota Teheran yang banyak menghabiskan waktunya untuk mencemoh Rouhani atas kinerja dan kebijaksanaan ekonomina selama debat di televisi pada Jumat malam, 27 April 2017, berjanji akan melipatgandakan uang bulanan bagi keluarga Iran jika dia terpilih sebagai presiden.
Eshaq Jahangiri
Selama wawancara dengan televisi Eshaq Jahangiri lebih banyak menyoroti soal kemiskinan dan korupsi di lembaga pemerintahan.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Presiden Iran ini meminta pemerintah membedayakan kreativitas masyarat dan pertumbuhnan ekonomi.
Mostafa Aqa-Mirsalim
Mantan Menteri Kebudayaan ini mengiritik kebijaksanaan ekonomi Presiden Rouhani. Kebijaknaan ekonomi pemerintah menyebabkan menurunnya investasi dan meningkatkan pengangguran serta resesi.
"Kinerja Rouhani di bidang ekonomi menyebabkan masalah pengangguran di Iran."
Mostafa Hashemi-Taba
Menurutnya kesepakatan nuklir antara Iran dengan negara Barat memberikan keredit bagus bagi Rouhani.
PRESS TV | CHOIRUL AMINUDDIN