TEMPO.CO, New Delhi - Menulis menggunakan kedua belah tangan, pasti terdengar aneh. Itu yang terjadi di sebuah desa di Madhya Pradesh, India, dimana rata-rata populasi masyarakatnya mampu menulis menggunakan kedua tangan pada suatu waktu.
Semuanya dimulai di sebuah sekolah yang menerapkan cara menulis menggunakan kedua belah tangan sebagai dedikasi kepada presiden pertamanya yang juga merupakan seorang ambidextrous.
Seluruh siswa di Veena Vandini School di India yang berjumlah 300 orang mampu menulis dengan kedua tangannya atau yang dikenal dengan ambidextrous.
Setiap pelajaran yang berdurasi 45 menit, 15 menitnya disisihkan untuk pelajaran menulis dengan kedua tangan.
Baca: Mahasiswa Cina Ini Menulis Dengan Kedua Tangannya
Mereka berlatih dengan menulis kata-kata yang sama dalam bahasa yang berbeda menggunakan kedua tangan mereka pada saat bersamaan. Hal ini disebut dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kemampuan untuk mempertahankan pengetahuan.
Seiring bertambahnya usia, dan dengan banyak latihan, para siswa dapat menulis dalam dua bahasa yang berbeda pada saat bersamaan.
Pendiri sekolah tersebut, VP Sharma mengatakan bahwa dia terinspirasi untuk memulai pelajaran tersebut sebagai penghormatan kepada presiden pertama India, Dr Rajendra Prasad, yang ambidextrous.
"Saya membaca di sebuah majalah bahwa presiden pertama India, Rajendra Prasad biasa menulis dengan kedua tangannya. Ini mengilhami saya untuk mencobanya," kata Sharma, seperti dilansir Daily Mail, Kamis 27 April 2017.
Sekolah yang didirikan pada 1999 ini berada di daerah terpencil, di kabupaten Singrauli, Madhya Pradesh.
Sharma mengatakan dedikasi unik mereka terhadap tulisan dengan dua tangan membuat para periset Korea Selatan mengunjungi dan mempelajari murid dua tahun yang lalu, untuk mengetahui lebih banyak tentang ambidexterity.
DAILY MAIL | YON DEMA