TEMPO.CO, London - Lima mahasiswa Universitas Manchester melakukan mogok makan demi solidaritas terhadap tahanan Palestina yang tengah melakukan aksi serupa.
Berbicara kepada MEMO, juru bicara dan salah satu dari lima mahasiswa pelaku mogok makan, Huda Ammori, mengatakan, tindakan yang mereka lakukan itu adalah solidaritas terhadap warga Palestina dan untuk menekan Universitas Manchester menghentikan dukungan terhadap Israel.
Baca: Lebih dari Seribu Tahanan Palestina di Israel Mogok Makan
Mahasiswa itu berkata, mereka tidak akan menghentikan aksinya hingga universitas memenuhi tuntutannya. "Kami akan mogok makan mulai besok," kata Ammori seperti dikutip Middle East Monitor.
Aktivis pro-Palestina Universitas Manchester melakukan protes terhadap manajemen karena memberikan sanksi terhadap dua mahasisya yang ikut aksi "Boikot" atas pendudukan Israel di tanah Palestina.
Aksi mereka mendapatkan dukungan dari puluhan akademisi yang menandatangani petisi berisi desakan terhadap universitas membatalkan sanksi terhadap mahasiswa yang membawa spanduk "Hentikan Tentara Israel".
Baca: PBB Pantau Aksi Mogok Makan Seribu Tahanan Palestina di Israel
Salah satu tuntutan yang disampaikan oleh pelaku mogok makan adalah agar supaya universitas membatalkan kerjasama investasi terhadap sejumlah perusahaan yang mendukung rezim apartheid Israel.
"Kebijaksanan investasi universitasdi beberapa perusahaan seperti Caterpillar melanggar ketentuan universitas tentang investasi yang bertanggung jawab," kata Ammori.
Ribuan tahanan Palestina memulai mogok makan sejak pekan lalu untuk memperotes perlakuan sipir penjara yang dinilai tidak manusiawi. Mereka juga menuntut sejumlah hak dasar seperti pelayanan kesehatan dan kunjungan keluarga.
MIDDLE EAST MONITOR | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN