Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Korea Utara Kumpul Uang- di Mongolia, Mereka Tak Terima Gaji

image-gnews
Sebuah lokasi pembangunan di Ulan Bator, Mongolia, yang diketahui mempekerjakan pekerja Korea Utara. RFA.org
Sebuah lokasi pembangunan di Ulan Bator, Mongolia, yang diketahui mempekerjakan pekerja Korea Utara. RFA.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara telah dijerat berbagai sanksi atau hukuman oleh dunia internasional setelah meluncurkan uji coba sejumlah rudal balistik dan nuklir. Bahkan Korea Selatan menutup kawasan zona industri Kaesong, satu-satunya zona yang mempertemukan dua negara yang terbelah setelah Perang Korea usai.

Dunia internasional berharap sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun sanksi sepihak Amerika Serikat, Korea Selatan, Cina, dan Jepang akan membuat Korea Utara tak lagi memiliki dana untuk meneruskan percobaan senjata pemusnah massal itu.

Baca juga: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Dirikan 12 Klinik Medis di Tanzania

Ternyata Korea Utara terus melanjutkan program nuklirnya di tengah hantaman berbagai sanksi politik maupun sanksi ekonomi.

Lalu, bagaimana Korea Utara mengumpulkan uang asing untuk dapat melanjutkan roda perekonomiannya yang diduga diprioritaskan untuk membangun program senjata nuklirnya?

Laporan investigasi Radio Free Asia (RFA) mengungkapkan modus Korea Utara mengumpulkan mata uang asing dengan mengerahkan rakyatnya bekerja ke luar negeri dan pulang membawa uang asing. Selain itu, beberapa media memberitakan tentang jaringan bisnis Korea Utara di negara lain seperti Malaysia. Berikut laporannya.

Baca juga: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Raup Miliaran dari Polandia, Malta

Mongolia
Selain pekerja pria, Korea Utara juga mengirim pekerja wanita ke luar negeri di antaranya ke Mongolia.

Sebaliknya, banyak warga Mongolia justru merantau ke Beijing dan Korea Selatan untuk mencari penghidupan yang lebih layak.

Korea Utara berusaha mengisi kekosongan tersebut dengan mengirim wanita muda untuk bekerja di pabrik tekstil negeri tersebut.

Baca juga: Cara Korea Utara Kumpul Uang-Racik Minuman Keras di Kuwait

Investigasi Radio Free Asia ke Ulaanbaatar,ibu kota Mongolia menemukan belasan wanita Korea Utara bekerja di dua pabrik yang memproduksi wol kasmir mahal. Usia mereka rata-rata 25 hingga 35 tahun.

Pabrik tekstril yang paling banyak mempekerjakan wanita Korea Utara adalah pabrik Gobi, yakni  sekitar 150 orang dari sekitar 1.300 pekerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pekerja Korea Utara tidak menerima upah mereka secara langsung. Upah akan dikirim ke Korea Utara dan kemudian diberikan kepada mereka dengan standar pengupahan negara itu.

Baca juga: Ahli: Korea Utara Sanggup Membuat Bom Nuklir Setiap Enam Pekan

Mereka hanya diberi tempat penginapan oleh pihak manajemen pabrik. Mereka dilarang keluar dari asrama bahkan pada hari-hari saat mereka tidak bekerja.

Selain pekerja wanita, Korea Utara juga mengirim pekerja konstruksinya ke Mongolia. Namun tidak semasif seperti yang dikirim ke Kuwait dengan gaji yang juga lebih kecil.

Seorang pekerja yang tengah merenovasi sebuah bangunan sekolah di Ulaanbaatar, Kim Eun-cheol, nama samarannya, menuturkan dia dan rekan-rekannya dari Korea Utara dikirim ke Mongolia untuk mendapatkan mata uang asing bagi rezim Kim Jong-un.

Seorang mantan pengusaha Korea Utara, Kim Tae-san,  mengatakan bahwa tidak seperti negara lainnya, pemerintah Mongolia cenderung tidak terlalu memperhatikan pekerja asing. Menurutnya, hal itu kemudian dimanfaatkan pemerintah Korea Utara untuk menghemat biaya hidup pekerjanya. Dengan penghematan itu,  maka akan lebih banyak uang yang dikirim ke Pyongyang.

Baca juga: Kapal Induk Amerika Tiba, Korea Utara Adakan Latihan Perang

Para pekerja asal Korea Utara itu pun dibiarkan tinggal di kontainer kecil yang tidak layak. Mereka dipaksa menghadapi udara dingin di wilayah yang iklimnya cukup ekstrim.

Upah pekerja Korea Utara juga lebih kecil dibandingkan pekerja Mongolia.

Pada tahun 1990an, Mongolia mengalami transformasi ekonomi yang membutuhkan tenaga kerja trampil untuk memperbaiki industri konstruksi dan pertambangannya. Pada tahun 2007 negara tersebut menandatangani sebuah perjanjian pertukaran tenaga kerja dengan Korea Utara.

Sesuai dengan kesepakatan tersebut, Mongolia mempekerjakan 5.000 pekerja Korea Utara antara tahun 2008 dan 2013. Sejak tahun 2014, resesi ekonomi parah telah menghambat industri konstruksi. Saat ini tinggal 1.500 orang Korea Utara yang masih bekerja di Mongolia.

RADIO FREE ASIA|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

1 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

6 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

9 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

13 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

29 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

30 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un


Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

31 hari lalu

Ledakan gas di sebuah gedung perumahan bertingkat di kota Balashikha dekat Moskow pada hari Rabu, 20 September 2023. (TASS)
Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.


Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

39 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae menghadiri demonstrasi militer di Korea Utara,  16 Maret 2024 KCNA via REUTERS
Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae


Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

41 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024.  KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.


Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

48 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dengan salah satu anggota militer saat memantau latihan militer di pangkalan operasi militer besar di wilayah barat negara itu, saat memerintahkan peningkatan kesiapan perang, di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 7 Maret, 2024. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.