TEMPO.CO, Washington- Pemerintah Amerika Serikat berencana mengevakuasi sekitar 230 ribu warganya dari Korea Selatan. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi ancaman serangan nuklir Korea Utara.
Seperti yang dilansir Express.uk pada 24 April 2017, militer Amerika di Korea Selatan telah memulai rencana latihan evakuasi guna mempersiapkan jalan keluar bagi ratusan ribu warganya.
Baca juga: Kapal Induk Amerika Mendekat, Korea Utara Siaga Perang
Rencana evakuasi itu sendiri dinamakan Courageous Channel, yang akan mempersiapkan jalan keluar yang aman jika terjadi konflik.
Amerika Serikat khawatir jika Pyongyang menyerang, warga sipil Amerika Serikat termasuk anggota keluarga militer yang tinggal di dan sekitar ibu kota Seoul bisa saja terjebak dalam baku tembak.
Baca juga: Korea Utara Tahan Warga Amerika di Bandara Pyongyang
Seoul hanya berjarak 35 mil dari perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Jarak itu dapat dijangkau oleh belasan ribu rudal Korea Utara yang telah diposisikan dalam mode menyerang.
Operasi itu bukanlah hal baru dan terakhir kali diadakan pada Oktober tahun lalu, tepat setelah uji coba nuklir kelima Korea Utara pada September 2016.
Courageous Channel terbaru ini dikatakan sebagai latihan evakuasi paling realistis di semenanjung Korea, dengan para pesertanya dibawa terbang keluar dari daerah tersebut.
Namun menurut sumber militer, Courageous Channel baru akan dimulai pada Juni mendatang.
Baca juga: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Mahasiswa Amerika Serikat
Situasi di Semenanjung Korea kian memanas akhir-akhir ini. Terlebih setelah armada penggempur Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpin kapal induk USS Carl Vinson diarahkan ke wilayah tersebut.
Korea Utara mengancam akan menembakkan senjata nuklirnya jika armada perang Amerika Serikat memasuki Semenanjung Korea dan membahayakan negaranya.
EXPRESS.UK|DAILY STAR|YON DEMA