Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Tahan Warga Amerika di Bandara Pyongyang

image-gnews
Aksi tentara Korea Utara saat terjun payung sambil mengibarkan bendera Korea Utara di bandara Kalma, Wonsan, Korea Utara, 25 September 2016. Ribuan warga dan turis menghadiri acara Wonsan International Friendship Air Festival. AP/Wong Maye-E
Aksi tentara Korea Utara saat terjun payung sambil mengibarkan bendera Korea Utara di bandara Kalma, Wonsan, Korea Utara, 25 September 2016. Ribuan warga dan turis menghadiri acara Wonsan International Friendship Air Festival. AP/Wong Maye-E
Iklan

TEMPO.CO, Seoul -Korea Utara  menahan seorang warga Amerika Serikat pada hari Jumat, 21 April 2017. Penahanan ini menambah deretan warga negara Amerika Serikat yang ditahan di negara itu menjadi tiga orang.

Pria yang ditahan tersebut merupakan warga negara Amerika Serikat keturunan Korea Utara dan hanya dikenal sebagai Kim berusia lima puluh tahunan, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu, 21 April 2017.

Baca juga: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Warga Amerika 

NK News menyebut nama lengkap pria warga Amerika Serikat yang ditahan Korea Utara sebagai Kim Sang-duk.

Rektor Universitas Ilmu dan Teknologi Pyongyang (PUS), Chan-Mo Park mengatakan, Kim dan istrinya saat itu sedang dalam perjalanan pulang setelah memberikan kuliah Manajemen dan Keuangan Internasional di universitas tersebut.

"Profesor Kim Sang-duk ditangkap dalam perjalanan ke negaranya kemarin (22 April 2017). Saya dengar dia sedang diselidiki untuk kasus yang tak ada kaitannya dengan PUS," kata Park kepada NK News.

Kim, mengutip Channel News Asia, selama sebulan di Korea Utara untuk membahas kegiatan bantuan amal. Dia ditangkap di Bandara Internasional Pyongyang saat hendak keluar dari negara tersebut.

Kim merupakan mantan profesor di Universitas Sains dan Teknologi Yanbian atau YUST. YUST adalah sebuah universitas di negara tetangga Cina yang juga memiliki cabang di Pyongyang.

Informasi penahanan Kim pertama kali dilaporkan oleh kantor berita nasional Korea Selatan, Yonhap. Namun pejabat di Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penangkapan yang dilaporkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Korea Utara Hukum Kerja Paksa Mahasiswa Amerika Serikat  

Korea Utara yang telah dikritik karena catatan hak asasi manusianya, sebelumnya telah menahan dua warga Amerika Serikat dengan tuduhan yang berbeda.

Otto Warmbier, seorang mahasiswa berusia 22 tahun ditahan pada Januari tahun lalu. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa oleh pengadilan Korea Utara karena telah mencoba untuk mencuri sebuah spanduk propaganda.

Pada  Maret 2016, Kim Dongg-chul, 62 tahun, warga Amerika Serikat keturunan Korea Utara dijatuhi hukuman 10 tahun kerja keras karena dianggap melakukan subversi.

Sebelumnya seorang misionaris asal Amerika juga pernah ditahan, namun telah dibebaskan.

Kenneth Bae ditangkap pada tahun 2012 dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa dengan dakwaan kejahatan terhadap negara. Dia dibebaskan dua tahun kemudian.

CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA |MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.