TEMPO.CO, Teheran - Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menolak keputusan Dewan Pengawal yang membatalkan pencalonannya pada pemilihan presiden 19 Mei 2017.
Keputusan Dewan yang disampaikan pada Kamis, 20 April 2017, itu sangat mengejutkan Ahmadinejad yang mendaftarkan diri pada Rabu pekan lalu.
Sebelumnya, pemimpin agung Iran Ayatullah Ali Khamenei meminta Ahmadinejad tidak mencalonkan diri pada pemilihan presiden mendatang. Namun desakan Ayatullah Khamenei itu diterabas oleh Ahmadinejad.
Ahmadinejad pernah menjabat Presedien Iran dua kali dari 2005-2013. Di masa kepemimpinannya, Iran getol meningkatkan program nuklir dengan alasan untuk kemanusiaan.
Namun dalih itu dibantah oleh Barat yang menuduh Iran telah menyiapkan program nuklir untuk kepentingan pertahanan atau militer sehingga Barat menerapkan sanksi ekonomi.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Ahmadinejad mengatakan, tidak ada alasan pencalonan dirinya ditolak Dewan. Dia menambahkan, dia ingin mencalonkan diri sebagai presiden agar negaranya bisa berjalan lebih baik lagi.
"Setiap orang, termasuk Iran, harus mengubah kebijaksanaannya, khususnya di Suriah," ujarnya. "Seharusnya ada dialog serius dan atas dasar perdamaian terhadap banyak isu utama di antara kita."
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN