TEMPO.CO, NEW DELHI – Otoritas India secara resmi mendakwa asisten pendakwah Dr Zakir Naik, Aamir Gazdar, dengan tuduhan pencucian uang, pekan ini.
Seperti dilansir The Star, Selasa, 18 April 2017, kasus terhadap Aamir Gazdar terkait dengan enam perusahaan tempat ia menjadi direktur. Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Zakir Naik ini disebut menjadi tempat pencucian uang.
Baca: Zakir Naik Ternyata Sudah Jadi Penduduk Tetap Malaysia
Aamir Gazdar menjadi orang yang selama ini memberikan uang kepada Zakir Naik dari perusahaan-perusahaan mesin cuci uangnya.
Gazdar juga dituduh mengelola uang miliaran rupiah dalam bentuk kontan atas perintah Zakir Naik. Ia ditangkap pada pertengahan Februari 2017.
Dakwaan yang sama akan dikenakan kepada Zakir Naik jika ia kembali ke India. Kejaksaan India telah mengajukan permohonan surat penangkapan atas dakwaan pencucian uang terhadap Zakir Naik pada 13 April 2017.
Zakir Naik selama lima tahun terakhir telah menjadi penduduk tetap Malaysia dan menolak kembali ke India karena khawatir akan disiksa.
Baca: Ogah Balik ke India, Zakir Naik: Saya Takut Disiksa
Zakir Naik saat ini masih menjadi buron otoritas India terkait dengan penyelidikan kasus terorisme. Organisasi yang dipimpin Zakir Naik, Islamic Research Foundation (IRF), menjadi fokus penyelidikan terkait dengan terorisme di India. Organisasi itu sendiri telah dilarang di India.
Pada November 2016, media India melaporkan bahwa badan investigasi nasional negara itu (NIA) telah menggerebek beberapa properti komersial dan residensial yang dimiliki oleh Dr Zakir.
“Dr Zakir Abdul Karim Naik dan kawan-kawan dekatnya melakukan kegiatan melanggar hukum dengan memprovokasi dan mendorong kebencian antar-agama,” demikian pernyataan kejaksaan India setelah mendakwa Aamir Gazdar.
Kejaksaan India telah membekukan sejumlah properti dan aset IRF senilai Rp 36,3 miliar.
Pejabat NIA menyita beberapa dokumen yang diduga menunjukkan bahwa IRF telah mensponsori para calon milisi untuk melakukan perjalanan ke Suriah guna bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
THE STATESMAN | THE STAR | SITA PLANASARI AQUADINI