TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen Irak menyatakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi masih hidup dan bersembunyi di Suriah.
Al-Baghdadi dikabarkan sedang merancang aksi balas dendam dengan mengubah strategi terornya. Menurut intelijen di Kementerian Pertahanan Irak, Baghdadi menarget sosok-sosok politisi yang dianggap bertanggung jawab atas operasi antiterorisme di Irak dan Suriah.
Baca juga: Terpuruk di Irak, ISIS Minta Bantuan Al-Qaeda
"Penjahat al-Baghadi bergerak bebas di sekitar Suriah dan Irak," ujar kepala Cell Intelijen Falcon Irak dalam pernyataan persnya pada hari Senin, 17 April 2017.
Pada Januari lalu, Baghdadi dilaporkan terluka parah dan sekarat setelah terluka dalam serangan udara pasukan koalisi Amerika Serikat dan pasukan pemerintah Irak.
Baca juga: Al-Baghdadi ISIS Sekarat Gara-gara Serangan Udara AS
Beberapa laporan menyebutkan Baghdadi tewas. Bulan lalu, seorang sumber di Mosul memperkirakan Baghdadi masih hidup dan bersembunyi di sekitar pegunungan di Mosul.
Seorang jenderal Irak, Abdel Amir Yarallah mengatakan Baghdadi kehilangan wilayah yang dikuasainya di Irak. "Mereka yang bertempur dengannya tanpa pemimpin lagi," kata Yarallah seperti dikutip dari Daily Star, 19 April 2017.
Baca juga: Pernah Ditahan Amerika, Ini Profil Pemimpin ISIS
Pasukan SAS pada Januari lalu mengeluarkan perintah untuk membunuh Bahgdadi. Agen intelijen MI6 dan CIA melakukan pencarian tempat persembunyian Baghdadi di Suriah dan Irak. Kepala Baghdadi dihargai sebesar US$ 25 juta.
Juru bicara Komando Operasi Khusus Irak, Yahya Rasul Zubaidi mengatakan intelijen sedang menelusuri pergerakan Baghdadi. "Begitu kami mendeteksi lokasi pastinya, kami akan secepatnya menyerang dia, tanpa ragu dalam hitungan detik," ujar Zubaidi.
DAILY STAR | MARIA RITA