Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Referendum Turki, Recep Erdogan Meraih Kemenangan

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan, bersama dengan istrinya Emine Erdogan, melambaikan tangan pada pendukungnya saat menyampaikan sambutan di Istanbul, Turki, 16 April 2017. Yasin Bulbul/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan, bersama dengan istrinya Emine Erdogan, melambaikan tangan pada pendukungnya saat menyampaikan sambutan di Istanbul, Turki, 16 April 2017. Yasin Bulbul/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyatakan kemenangannya beberapa jam setelah referendum konstitusi selesai, Ahad, 16 April 2017. Kemenangan ini akan mengubah sistem politik Turki dari parlementer menjadi presidensial, sekaligus memberikan kekuasaan lebih kuat kepada Pesiden Erdogan.

"Insya Allah, hasil ini akan menjadi awal era baru di negara kita," kata Erdogan dalam jumpa pers Ahad malam, 16 April 2017, waktu setempat.

Baca juga: Referendum Konstitusi Turki, Mengapa Diaspora Dukung Erdogan?

Meskipun Komisi Pemilihan Umum Turki belum mengeluarkan hasil referendum konstitusi Turki secara resmi, namun menurut kantor berita milik pemerintah Anadolu, suara yang sudah dihitung telah mencapai 99,8 pesen.

"Dari hasil penghitungan tersebut, Presiden Erdogan mendapatkan dukungan 51,4 persen. Angka itu setara dengan 47,5 juta suara," tulis Anadolu seperti dikutip CNN. Sementara itu tingkat partisipasi penduduk dalam referendum ini sangat tinggi yaitu mencapai 85 persen.

Sebanyak 55,3 juta pemilih Turki dan 3 juta pemilih di luar Turki akan memilih Ya atau Tidak untuk melakukan perubahan terhadap 18 butir perubahan kontitusi yang telah disepakati parlemen negara itu pada Januari lalu.

Ketua Dewan Pemilihan Umum Turki, Sadi Guven, membenarkan bahwa pemilih "Ya" telah meraih kemenangan, meskipun belum dinyatakan secara resmi. Dia mengatakan hasil resmi akan diumumkan 10 hari ke depan setelah mendengar keberatan dari berbagai pihak.

Simak pula: Referendum Akan Membentuk Sejarah Masa Depan Turki

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa kelompok perlawanan di Suriah melalui akun Twitter mengucapkan selamat kepada Turki. Menurut laporan Anadolu, sejumlah pemimpin kepala negara juga memberikan ucapan selamat, antara lain dari Azerbaijan, Palestina, Qatar, Pakistan, Hungaria, Macedonia, Arab Saudi, Sudan, dan Kenya.

Kemenangan "Ya" disambut gegap gempita oleh warga Turki yang menyaksikan hasil referendum melalui layar lebar di lapangan terbuka, Ahad malam, 16 April 2017. Menurut mereka, hasil ini bukan saja sebagai sebuah pesan bagi bangsa Turki melainkan juga dunia.

Wasin Yalcin, 24 tahun, pemilih "Ya", mengatakan, "Kemenangan ini sebagai sebuah harapan baru untuk menyingkirkan pasukan asing." Sementara itu, Yusuf Basaran, 20 tahun, yakin referendum ini akan menjadi hal yang paling efektif dalam kelahiran kembali Kekaisaran Ottoman.

Lihat juga: Referendum Turki, Strategi 'Serigala Betina' Melawan Erdogan

Berbicara di luar markas Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party), politikus partai pendukung Erdogan, Erdal Erdinc Durucu, 37 tahun, menuturkan, Erdogan telah mulai era baru untuk Turki. "Hingga hari ini tangan kami lelah. Presiden kami telah mencoba melakukan banyak pekejaan bagus bagi kami. Tetapi ada kekuatan lain yang ingin mencoba menghalanginya," kata Darucu.

Dia melanjutkan, "Kudeta yang terjadi pada Juli 2016 lalu adalah contoh nyata.  Insya Allah, kami akan menghantamnya seperti lainnya. Sekarang ini, Turki siap memimpin dunia. Kekaisan Ottoman akan segera kembali."

CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

43 menit lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

21 hari lalu

Seorang tentara Swedia berdiri di samping meriam upacara di halaman Istana Kerajaan di Stockholm, Swedia, 7 Maret 2024. REUTERS/Tom Little
Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

Meninggalkan reputasinya sebagai pembela HAM, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO, didorong kekhawatirannya akan ancaman Rusia.


Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

28 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.


Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

34 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.[Presidential Press Office / Handout via REUTERS]
Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil Pemilu 2024.


Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

42 hari lalu

Ekspresi anak-anak Palestina saat mengikut kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

Dua kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan akan berangkat dari Turki dan diperkirakan mencapai Gaza paling lambat pada bulan suci Ramadan, Maret 2024.


Negara PBB Desak Dewan Keamanan Hentikan Serangan Israel ke Rafah

43 hari lalu

Utusan Palestina untuk PBB Riyad al-Mansour.  ANTARA
Negara PBB Desak Dewan Keamanan Hentikan Serangan Israel ke Rafah

Beberapa negara anggota PBB mendesak Dewan Keamanan untuk menghentikan serangan Israel ke Rafah


Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

44 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

Dalam kunjungan kerjanya ke dua negara, Recep Tayyip Erdogan memastikan krisis di Gaza akan menjadi fokus pihaknya.


Lebih dari 1.000 WNI Ikuti Pemilu 2024 di Istanbul Turki

45 hari lalu

Jelang Pemilu 2024, masyarakat Indonesia di Turkiye menyatakan pemilu damai (3/2). Deklarasi ini diprakarsai oleh KPU Luar Negeri Indonesia di Ankara dan Istanbul, yang melibatkan pemangku kepentingan pemilu dan perwakilan masyarakat Indonesia di Turki. Foto: KBRI Ankara/kemlu.go.id
Lebih dari 1.000 WNI Ikuti Pemilu 2024 di Istanbul Turki

Sebanyak 1.059 WNI memberikan suara mereka dalam Pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Istanbul, Turki, pada Minggu.


Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

48 hari lalu

Hagia Sophia di Distrik Fatih, Istanbul, Turki dipadati wisatawan, Kamis, 19 Oktober 2023. (Tempo/Egi Adyatama)
Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

Banyak alasan untuk traveling ke Istanbul, dari Hagia Sophia yang menakjubkan sampai Grand Bazaar yang berusia lebih dari 500 tahun.