Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Referendum Konstitusi Turki, Begini Pentingnya Warga Diaspora  

image-gnews
Warga Turki mengenakan pakaian tradisional Ottoman saat memberikan suara pada referendum nasional. euronews.com
Warga Turki mengenakan pakaian tradisional Ottoman saat memberikan suara pada referendum nasional. euronews.com
Iklan

TEMPO.CO, Ankara -Warga Turki yang tinggal di Eropa dan beberapa negara di belahan dunia lainnya, mulai memberikan suara mereka sejak akhir Maret hingga 9 April 2017 dalam referendum konstitusi Turki.

Dengan menganut sistem yang memperbolehkan penduduknya memiliki kewarganegaraan ganda, Turki memberikan kesempatan bagi semua warganya di seluruh dunia memberikan hak politik mereka.

Baca: Warga Turki Antusias Ikuti Referendum Nasional di Belanda

Warga diaspora Turki memiliki peran sangat vital karena jumlah mereka cukup signifikan. Data Turki menunjukkan sebanyak 5,5 juta warga Turki menyebar di seluruh dunia, terutama di Eropa.

Sekitar 3 juta ekspatriat Turki yang memiliki hak suara akan menggunakan hak politiknya di 120 misi diplomatik Turki di 57 negara. Voting yang dimulai sejak akhir Maret di beberapa negara dijadwalkan berakhir pada 9 April.

Di Jerman, di mana 1,4 juta imigran Turki berhak untuk memilih, ratusan ribu diantaranya mulai terlihat mendatangi konsulat dan TPS lainnya di beberapa kota di seluruh negeri sejak akhir Maret lalu.

Ali Kemal Aydin, duta besar Turki untuk Jerman, mengatakan ekspatriat Turki bisa memberikan suara mereka di salah satu dari 13 TPS antara 9:00 pagi hingga 9 malam waktu setempat sampai batas akhir pada 9 April 2017.

Baca: Ikut Referendum, Warga Turki di Prancis Kenakan Pakaian Ottoman

Kotak suara tersedia di konsulat Turki di Berlin, Dusseldorf, Frankfurt, Hamburg, Karlsruhe, Cologne, Mainz, Munster dan Stuttgart dan TPS lainnya di Dortmund, Hannover, Munich dan Nuremberg.

Politisi Turki di Jerman mengharapkan jumlah pemilih kali ini lebih besar dibandingkan dengan pada pemilihan umum November 2015 lalu, ketika hanya diikuti oleh 40 persen pemilih yang memiliki hak suara.

Voting juga telah dimulai di misi diplomatik Turki di Austria, Perancis, Belgia, Swiss dan Denmark serta Belanda. Ada sekitar 326 ribu warga Turki berhak untuk memilih di Perancis, 130 ribu di Belgia, 110 ribu di Austria, 95 ribu di Swiss, 33 ribu di Denmark serta 250 ribu di Belanda.

Di belahan bumi lainnya, referendum juga telah dimulai di Australia dimana akan diikuti oleh 22 ribu kaum ekspatriat.

Beberapa orang menyebut kemungkinan besar, pemilih ekspatriat akan setuju dengan penawaran dari pemerintah yang berkuasa saat ini.

Salah satunya adalah Biram Jailen, seorang sopir taksi berusia 46 tahun di Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam politik, saya pikir lebih baik bahwa kita memiliki pemimpin yang berkuasa dengan waktu lama," katanya sambil berjalan menuju bilik suara dengan sekelompok teman. "Tapi saya tidak ingin ia menjadi diktator."

Hal senada diungkapkan Emra Dagle, seorang Turki kelahiran Belanda berusia 45 tahun."Kami disini untuk Erdogan, jadi kami 'ya'," ujar Dagle kepada Middle East Eye.

Baca: Referendum Turki di Australia, Oposisi Erdogan Mengaku Ditekan

Namun ada pula warga Turki di Belanda yang menolak perubahan konstitusi.

Termasuk Selim Dogru, 45 tahun komposer dan artis yang pindah ke Belanda 20 tahun yang lalu, mengumpulkan sekelompok warga keturunan Belanda-Turki untuk membuat lagu mendesak orang untuk memilih 'tidak’.

"Saya tahu banyak, banyak orang sepakat dengan saya. Kami tidak ingin Erdogan memiliki kekuasaan yang sebegitu besarnya," tutur Dogru.

Dogru tidak sendirian dalam pendapatnya, terdapat beberapa lainnya yang juga memilih tidak, karena menganggap kontitusi baru akan membuat Turki menjadi negara yang tidak demokratis.

Alan Yildiz, warga Turki yang menetap di Melbourne, Australia mengatakan ada tekanan melalui media sosial dari beberapa orang yang mendukung perubahan itu.

Menurut pendukung partai oposisi terkemuka Turki, Partai Rakyat Republik atau CHP itu, warga pro-referendum sengaja mengintimidasi orang-orang yang khawatir tentang perubahan yang diusulkan.

Selain itu, pemilihan juga dilaksanakan di bandara internasional di Turki bagi warganya yang hendak bepergian ke luar negeri untuk waktu yang lama.

Sebanyak 12 kotak suara telah ditempatkan di Bandara Internasional Ataturk, di mana suara akan berlanjut sampai 16 April.

Hasil referendum bagi warga Turki di belahan dunia lain baru akan diketahui setelah dihitung bersamaan dengan penghitungan suara hasil referendum di dalam negeri setelah 16 April mendatang.

ANADOLU AGENCY | DW | MIDDLE EAST EYE | ABC NEWS | YON DEMA | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

3 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

5 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

8 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

10 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

10 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

10 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

13 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani


Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

14 hari lalu

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Pihak berwenang Turki membekuk dua orang tersangka atas dugaan spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel.