TEMPO.CO, New York - Perserikatan Bangsa Bangsa menunjuk pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai menjadi Duta Perdamaian termuda.
Setelah dilantik menjadi Utusan Perdamaian PBB termuda di New York pada Senin, 10 April 2017, gadis berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa ia akan mengemban tugas itu dengan baik.
"Membawa perubahan dimulai dari kita dan harus dimulai sekarang. Jika ingin melihat masa depan yang cerah maka harus mulai bekerja sekarang dan jangan menunggu orang lain," katanya, seperti dilansir BBC, Selasa 11 April 2017.
Aktivis pendidikan Pakistan itu mulai dikenal setelah mengalami insiden percobaan pembunuhan oleh Taliban pada 2012. Malala tertembak di kepala saat ia pulang dari sekolahnya di Lembah Swat, Pakistan.
Baca: Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder
Ia diserang karena dianggap memprovokasi anak perempuan di negaranya untuk bersekolah. Hal itu bertentangan dengan fatwa yang ditetapkan Taliban sebagai penguasa Lembah Swat, sebuah wilayah yang berjarak sekitar 100 kilometer dari ibu kota Islamabad.
Pada Januari 2009, Malala mulai menulis buku harian untuk BBC Urdu, di mana ia merinci bagaimana aturan Taliban telah mengekang hidup kaumnya.
Hal itulah yang membuat akhirnya ia dianggap sebagai musuh Taliban hingga insiden percobaan pembunuhannya pada 2012.
Malala kini tinggal di Inggris, di mana ia menerima perawatan medis setelah penembakan itu.
Sekjen PBB Antonio Guterres menggambarkan Malala sebagai sosok pahlawan saat melantik gadis asal Pakistan itu.
"Kamu bukan hanya pahlawan, tetapi juga orang yang sangat berkomitmen dan murah hati," kata Guterres menggambarkan Malala.
Selain Malala dalam kesempatan itu beberapa orang ternama lainnya juga dinobatkan PBB untuk menjadi dutanya, termasuk aktor Leonardo di Caprio sebagai duta perubahan iklim, Charlize Theron sebagai duta pencegahan HIV dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan serta Michael Douglas sebagai duta pelucutan senjata.
BBC | AL JAZEERA | YON DEMA