TEMPO.CO, Shanghai – Cina memerintahkan kapal kargo Korea Utara bermuatan batu bara untuk kembali pulang, menyusul kesediaan Beijing mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna menekan rezim Kim Jong-un.
Seperti dilansir Channel NewsAsia, Selasa 11 April 2017, sekitar 12 kapal kargo Korea Utara kini dalam pelayaran kembali ke pelabuhan Nampo dengan terisi batu bara.
Baca: Korea Utara Uji Coba Senjata Nuklir Keenam Kalinya April Ini
Menurut sumber yang menolak disebutkan namanya, departemen pabean Cina mengeluarkan perintah resmi pada 7 April lalu. Pabean Cina juga memerintahkan perusahaan perdagangan untuk mengembalikan kargo batu bara Korea Utara.
Perintah itu dikeluarkan pada hari yang sama dengan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di resor Mar-a-Lago, Florida, Amerika Serikat.
Sanksi DK PBB dijatuhkan setelah Pyongyang terus menggenjot tes rudal balistik yang memicu kritik internasional.
Cina kemudian sepakat melarang semua impor batu bara Korea Utara pada 26 Februari lalu, produk ekspor terpenting Pyongyang.
Namun, pemerintah Cina belum memberikan konfirmasi terkait laporan tersebut.
Baca: Peringatan Korea Utara: Kami Siap Berperang Melawan Amerika
Korea Utara merupakan pemasok utama batu bara ke Cina, terutama dari jenis yang digunakan untuk pembuatan baja, yang dikenal sebagai batu bara kokas.
Seorang sumber di Dandong Chengtai, salah satu pembeli terbesar Cina terhadap batu bara Korea Utara, mengatakan perusahaan memiliki 600 ribu ton batu bara Korea Utara yang masih berada dalam kapal kargo di berbagai pelabuhan. Total ada 2 juta ton batu bara kini terdampar di pelabuhan seluruh Cina.
Data Thomas Reuters Eikon menunjukkan bahwa sebagian besar kapal tersebut, baru-baru ini meninggalkan pelabuhan batu bara Cina, termasuk Weihai dan Peng Lai. Kapal-kapal itu kembali ke Korea Utara dengan sebagian besar diantaranya yang masih terisi penuh dengan muatan awal.
Untuk menebus pengurangan pasokan batubara dari Korea Utara, Cina telah menggenjot produksinya dengan mengimpor dari Amerika Serikat. Negeri Abang Sam sendiri kembali menghidupkan produksi batu bara setelah diperjuangkan oleh Presiden Trump.
Data Thomas Reuters Eikon tidak menunjukkan adanya ekspor batubara Amerika Serikat ke Cina antara 2014-an dan 2016, tetapi pengiriman melonjak menjadi lebih dari 400 ributon pada akhir Februari 2017.
Pemasok batu bara kokas besar lain yang telah menggenjot produksinya ke Cina sejak larangan kargo Korea Utara adalah Rusia.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | YON DEMA