TEMPO.CO, Damaskus - Identitas pilot pesawat yang menjatuhkan bom berisi gas sarin sehingga menewaskan 87 warga sipil di Khan Sheikhoun, Suriah terungkap melalui cuitan di Twitter. Pilot itu diketahui bernama Jenderal Mohammed Hasouri, komandan skuadron tentara pemerintah Bashar Al-Assad.
Identitas Hasouri terungkap setelah seorang anggota parlemen Suriah yang juga pejabat tinggi pemerintahan Assad, Tarif Shehabi mencuitkan di Twitter tentang ucapan selamat dari Jenderal Ali Abdullah Ayoub, Kepala staf umum Angkatan Darat Suriah baru-baru ini.
Baca juga: Telepon Presiden Suriah, Presiden Iran Rouhani Berikan Dukungan
Dalam unggahannya, Shehabi menyebut bahwa Ayoub memuji Hasouri karena dianggap berhasil menghancurkan fasilitas senjata al-Qaeda di Khan Sheikhoun dalam serangan gas sarin pada 4 April 2017. Shehabi juga menyertakan foto Hasouri yang tengah berjabat tangan dengan Ayoub.
Namun Shehabi menyebut nama pilotnya adalah Ahmad Rahal. Diduga nama aslinya sengaja disamarkan agar tetap merahasiakan identitas Hasouri. Sementara foto yang diunggah Shehabi jelas menunjukan sosok Hasouri.
Baca juga: Serangan Gas Beracun di Suriah, Korban Tewas Jadi 100 Orang
Hasouri menjabat kepala staf angkatan udara brigade 50. Dia adalah seorang Alawit, bagian dari Islam Syiah yang menguasai sebagian besar jabatan penting di rezim Assad.
Seperti yang dilansir Daily Mail pada 11 April 2017, Hasouri bukan pertama kali menjatuhkan gas sarin di Suriah. Sebelumnya, ia diyakini telah mengambil bagian dalam serangan serupa sekitar 15 mil dari Khan Sheikhoun.
Beberapa pengamat juga menyebutkan bahwa pilot pesawat pengebom gas sarin adalah Mohammed Hasouri.
Baca juga: Kapal Perang Rusia Bergerak ke Arah Kapal AS yang Serang Suriah
Dalam rekaman obrolan radio yang diretas oleh seorang bernama Hussam, mendeteksi jet tempur Sukhoi 22 lepas landas dari pangkalan udara Shayrat pada pukul 06.26 pagi. Pilot mengidentifikasi dirinya sebagai “Quds 1”.
Dua belas menit kemudian Quds 1 menjatuhkan rudal pada Khan Sheikhoun. Quds 1 adalah pilot yang sama yang telah menjatuhkan gas sarin di wilayah Latamineh. Sekitar 70 orang jatuh sakit dalam serangan itu. Dokter menggambarkan kondisi korban yang menderita kejang dan mulutnya berbusa.Tidak ada korban yang tewas.
Pemerintah Suriah selama ini membantah pihaknya telah menjatuhkan bom gas sarin ke wilayah yang dikuasai pemberontak tersebut. Pemerintah Assad bersikeras bahwa kematian di Khan Sheikhoun, sebuah desa pertanian di dekat Homs, disebabkan oleh radiasi yang tersebar dari gudang senjata Al Qaeda yang diledakkan pasukannya.
Beberapa pakar menyebutkan bahwa berdasarkan teori, gas sarin akan hancur oleh ledakan, bukan tersebar.
DAILY MAIL|THE AUSTRALIAN|YON DEMA