TEMPO.CO, Wellinton - Selandia Baru mendukung serangan Amerika Serikat ke Suriah pada Kamis malam waktu setempat, 6 April 2017. Menurut Menteri Luar Negeri Murray McCully, pemerintah Selandia Baru dapat memahami mengapa AS membombardir Suriah.
"Serangan itu untuk merespons senjata kimia mematikan," kata McCully dalam sebuah pernyataan kepada NZ Newswire, Jumat, 7 April 2017.
Baca juga: 18 Cuitan Trump Tolak Amerika Serang Suriah Viral di Media Sosial
McCully menambahkan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memberikan respons memadahi terhadap penggunaan senjata kimia di Suriah. "Kami bisa memahami bila Amerika Serikat melakukan tindakan sepihak terhadap rezim Suriah."
AS menembakkan 59 rudal Tomhawk dari kapal perang yang berlabuh di Laut Mediterania ke arah pangkalan militer di Utara Damaskus, ibu kota Suriah, Kamis petang. Serangan ini dapat menimbulkan risiko konfrontasi dengan Rusia dan Iran, keduanya sekutu utama Suriah.
Baca juga: Presiden Trump: Serangan ke Suriah demi Keamanan Amerika
Dalam acara jumpa pers sesaat setelah serangan itu dilancarakan, Presiden Trump mengatakan, gempuran itu sengaja dilakukan untuk menghancurkan pangkalan udara Suriah, tempat senjata kimia untuk menyerang Provinsi Idlib, Selasa pekan lalu.
"Demi kepentingan keamanan nasional, AS perlu mencegah penyebaran senjata kimia," katanya seraya menambahkan bahwa serangan senjata kimia tersebut tergolong barbar.
Baca juga: 59 Rudal Tomahawk Amerika Diklaim Hantam Pangkalan Udara Suriah
Kantor Kementerian Luar Negeri tidak berkomentar ketika ditanya wartawan apakah Selandia Baru salah satu negara yang memberikan dukungan terhadap serangan Amerika Serikat ke Suriah.
McCully menjelaskan, serangan senjata kimia itu sesuatu yang sangat mengerikan.
NZ.NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN