TEMPO.CO, KUALA LUMPUR— Aparat yang menyelidiki kasus penculikan seorang pastur di Malaysia menduga motif kasus ini terkait tudingan pemuka agama itu berusaha menyebarkan agama Kristen di wilayah utara Malaysia.
Seperti dilansir The Star, Kamis 6 April 2017, Kepala Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar mengakui menerima laporan bahwa Pastur Raymond Koh yang diculik dari mobilnya pada 13 Februari lalu di Petaling Jaya, telah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah warga Perlis.
Baca: Penculikan Warga Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp 50 Miliar
“Kami menerima pengaduan bahwa Koh dan dua orang lain pergi ke Kangar, Perlis pada 19-20 Januari lalu untuk mempengaruhi sekelompok pemuda agar pindah keyakinan menjadi Nasrani,” kata Khalid.
“Kami menyelidiki kasus ini dengan serius dan masih terus berlangsung. Prioritas kami adalah menemukan Pastur Koh secepat mungkin.”
Saat penculikan terjadi, kemera pengawas di lokasi kejadian menunjukkan keterlibatan 15 pria dalam tiga kendaraan SUV hitam.
Seorang pengendara Uber paruh waktu telah ditangkap atas tuduhan memeras putra Pastur Koh untuk membayar tebusan sebesar 30 ribu ringgit atau sekitar Rp 90,3 juta.
Namun motif maupun keberadaan pastur itu belum diketahui hingga sekarang.
THE STAR | SITA PLANASARI AQUADINI