TEMPO.CO, Asuncion –Penembakan polisi Paraguay terhadap tokoh muda oposisi tertangkap video dan menimbulkan kemarahan rakyat.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin 3 April 2017, Rodrigo Quintana, 25 tahun tewas setelah ditembak mati polisi saat berada di markas Partai Liberal Radikal Otentik di Ibu Kota Asuncion.
Serangan ini terjadi setelah unjuk rasa dan kerusuhan menimpa Paraguay sehari sebelumnya setelah parlemen meloloskan amendemen konstitusi yang mengizinkan presiden untuk mengikuti pemilihan lagi.
Baca: Protes Masa Jabatan Presiden, Gedung Parlemen Paraguay Dibakar
Kamera pengawas di dalam gedung memperlihatkan sejumlah orang kocar kacir setelah polisi anti-huru hara memaksa masuk dan menembaki mereka.
Tak lama kemudian terlihat Quintana terjatuh menelungkup karena ditembak dari belakang.
Beberapa detik kemudian, seorang polisi membawa senapan menginjak Quintana.
Akibat kerusuhan itu, Presiden Horacio Cartes memecat Menteri Dalam Negeri Miguel Tadeo Rojas dan Kepala Kepolisian Crispulo Sotelo.
Sebelum dipecat, Sotelo mengidentifikasi Gustavo Florentin sebagai polisi yang bertanggung jawab atas kematian Quintana. Floretin kabarnya telah ditangkap atas insiden itu.
Demonstran yang dipimpin kelompok oposisi di Paraguay membakar gedung Kongres untuk menolak Rancangan Undang-Undang yang akan mengizinkan presiden untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilu.
Para pemrotes menyerang gedung legislatif, memecahkan kaca dan mendobrak pagar.
Konstitusi 1992, diberlakukan di Paraguay setelah masa 35 tahun kediktatoran, dengan ketat membatasi jabatan presiden hanya satu kali masa jabatan selama lima tahun.
Tetapi Presiden saat ini, Horactio Cartes, berupaya untuk menghapus pembatasan masa jabatan itu dan kembali maju dalam pemilu.
Para pemrotes seperti terekam dalam foto, menyulut api pada barikade di jalanan Asuncion, yang terletak dekat gedung kongres, pada Jumat waktu setempat.
DAILY MAIL | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI