TEMPO.CO, Berlin - Militer Jerman akan meluncurkan unit komando cyber pekan depan sebagai bagian dari upaya pertahanan secara online setelah agen rahasia Jerman memperingatkan militer bahwa Rusia telah meningkatkan serangan melalui dunia maya.
Satuan komando baru itu akan bermarkas di Bonn dengan jumlah personel tahap awal sebanyak 260 oran dan akan ditambah menjadi 13.500 personel pada Juli ketika dua institusi militer yang telah ada: komando intai strategis dan pusat komunikasi operasi dan geoinformasi digabungkan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, militer Jerman saat ini menjadi sasaran utama para peretas. Lebih dari 284 ribu institusi dan profesional diketahui akan diserang pada sembilan pekan pertama tahun 2017. "Namun, sejauh ini belum ada kerusakan sistem," ujarnya.
Serangan cyber terhadap perangkat lunak militer meningkat di seluruh dunia dengan menciptakan berbagai komando yang terpisah guna melemahkan isu.
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, dalam keterangannya kepada media mengatakan, dia menunjuk Letnan Jenderal Ludwig Leinhos sebagai pimpinan di Cyber and Information Space Command.
Unit komando ini merupakan matra militer keenam utama selain kekuatan angkatan laut, angkatan darat, angkatan udara, layanan medis, dan pasukan gabungan.
Kanselir Jerman Anglea Merkel mengatakan, melindungi infrastruktur Jerman dari potensi serangan cyber menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Pada Desember 2016, badan rahasia Jerman untuk dalam dan luar negeri mencatat bahwa Rusia telah meningkatkan serangan cyber terhadap lembaga partai politik. Mereka melakukan kampanye propaganda dan disinformasi dengan tujuan memunculkan ketidakstabilan di masyarakat Jerman.
THE STAR | CHOIRUL AMINUDDIN