TEMPO.CO, London- Seorang konglomerat properti wargal Inggris mendapat kecaman setelah dirinya menolak menyewakan dan menjual apartemennya kepada orang-orang yang bukan ras kulit putih atau Asia.
Fergus Wilson, 69 tahun, melarang orang kulit berwarna menyewa propertinya dengan alasan penyewa kulit berwarna menyebabkan apartemennya bau.
Seperti yang dilansir Metro.co.uk pada 29 Maret 2017, kontroversi ini dipicu oleh email Wilson bocor. Email itu mengenai dafftar persyaratan penyewa potensial.
"Tidak ada orang kulit berwarna karena akan meninggalkan bau kari setelah masa sewanya berakhir," tulis Wilson.
Meskipun terus mendapat kecaman dan reaksi marah dari publik namun Wilson menolak untuk mengubah aturan rasisnya tersebut. Ia mengklaim sikapnya tidak berbeda dengan larangannya menyewakan kepada perokok dan pemilik binatang peliharaan.
"Ada banyak dukungan untuk sikap yang saya ambil. Saya tidak akan meminta maaf untuk itu," kata Wilson.
Kebijakannya itu sendiri telah mendapati tanggapan dari Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia yang mengatakan akan menyelidiki Wilson untuk dan meminta dia untuk menjelaskan tindakannya itu.
METRO.UK|YON DEMA