TEMPO.CO, Tel Aviv - Israel memperingatkan warganya agar meninggalkan kawasan resor di Laut Merah, Mesir, dan membatalkan segala rencana ke daerah itu, menyusul kekhawatiran menjadi target serangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
Seperti dilansir Independent pada Kamis, 30 Maret 2017, biro anti-terorisme negara itu menyatakan kawasan wisata Sharm el-Sheikh di Laut Merah yang sangat terkenal sebagai tujuan liburan menjadi target serangan teror sehingga berbahaya bagi semua turis, termasuk wisatawan Israel.
Baca: Dituduh Dukun, Dua Pria Tua Mesir Dipenggal ISIS
Kepala biro anti-teror Israel, Eitan Ben-David, mengatakan, "Kami tidak ingin memperingatkan yang salah. Kami benar-benar percaya bahwa ancaman ini serius."
Area di Laut Merah melibatkan beberapa tujuan wisata, seperti Sharm el-Sheikh, Hurghada, Marsa Alam, dan Luxor, yang begitu populer di kalangan wisatawan dari Eropa dan Israel. Ratusan wisatawan Israel berada di wilayah tersebut sekarang dan ribuan lainnya dijadwalkan akan berlibur ke pantai Mesir selama liburan Paskah bulan depan.
Israel juga mengeluarkan peringatan perjalanan ke Turki, tapi dengan tingkat ancaman yang lebih rendah dari Mesir. Dikatakan bahwa kekalahan ISIS di medan perang di Suriah dan Irak mungkin mendorong kelompok itu untuk melakukan serangan terhadap lokasi wisata dan sasaran empuk lainnya.
INDEPENDENT | TELEGRAPH | YON DEMA