Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ivanka Trump Resmi Diangkat Sebagai Penasihat Presiden Amerika

image-gnews
Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump menyapa pendukungnya saat berjalan bersama istrinya Melania Trump dengan diikuti putrinya Ivanka Trump usai memberikan sambutan di Manhattan, New York, 9 November 2016. AP Photo
Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump menyapa pendukungnya saat berjalan bersama istrinya Melania Trump dengan diikuti putrinya Ivanka Trump usai memberikan sambutan di Manhattan, New York, 9 November 2016. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Washington DC—Putri sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka, mengumumkan dirinya secara resmi menjabat sebagai penasihat sang ayah di Gedung Putih.

Meski dalam pernyataan kepada The New York Times, Rabu 29 Maret 2017, Ivanka, 35 tahun, menegaskan dirinya tidak akan digaji dan terikat aturan sebagai pegawai federal, pengumuman tersebut tak ayal menimbulkan protes dari kubu Demokrat.

Baca: Duh, Pengamanan Rumah Ivanka Trump Bikin Tetangga Kesal

“Saya menyadari kekhawatiran sejumlah pihak karena posisi ini. Saya berjanji akan mematuhi aturan sebagai pegawai pemerintah,” kata Ivanka kepada Times.

Sejak diangkat sebagai presiden pada 20 Januari lalu, keterlibatan keluarga Trump dalam pemerintahan memicu pernyataan mengenai etika, konflik kepentingan dan nepotisme.

Suami Ivanka, Jared Kushner, telah disumpah menjadi penasihat senior Gedung Putih.

Sementara Ivanka, yang selama masa kampanye berkukuh tidak akan terlibat dalam politik, kerap menemani ayahnya menemui sejumlah tamu negara, hal yang biasa dilakukan oleh Ibu Negara. Adapun Melania Trump, Ibu Negara yang asli, justru jarang terlihat bersama Trump di Gedung Putih.

Ivanka pun pada pekan lalu memperoleh ruang kantor sendiri di lantai dua West Wing atau Sayap Barat Gedung Putih.

Baca: Tak Punya Jabatan, Ivanka Trump Akan Berkantor di Gedung Putih

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehadiran Ivanka yang tak memiliki tugas formal itu pun menuai kecaman dari sejumlah ahli etika. Apalagi, Ivanka hingga saat ini menolak menjual perusahaan fashionnya.

“Dia tetap patuh pada etika. Anda boleh memiliki aset selama tidak turut campur pengelolaannya,” kata pengacara Ivanka, Jamie Gorelick.

Padahal, perusahaan fashion Ivanka sempat menjadi penelitian Badan Etika Pemerintah pada Februari lalu ketika penasihat Trump, Kellyanne Conway, mengajak warga Amerika Serikat untuk membeli produknya dalam sebuah wawancara lanngsung di televisi.

Beberapa saat sebelum pengumuman mengejutkan itu, dua senator dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren dan Tom Carper menyurati kepala kantor etika pemerintah posisi Ivanka.

“Keterlibatan Ms. Trump yang semakin besar di Gedung Putih akan menimbulkan konflik kepentingan. Komitmennya untuk mematuhi etika pun tidak jelas,” demikian isi surat keduanya.

Meski begitu, Gedung Putih mengaku senang Ivanka mengambil langkah tersebut. Ibu tiga anak itu pun mengatakan, telah bekerja dengan itikad baik bersama Penasihat Gedung Putih dan penasihat pribadinya untuk membantu melakukan perannya.

THE NEW YORK TIMES | UPI | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran