TEMPO.CO, Abuja— Wabah meningtis merenggut 269 nyawa di Nigeria sepanjang beberapa pekan terakhir. Seperti dilansir Reuters, Rabu 29 Maret 2017, hal ini diungkapkan otoritas Pusat Penanggulangan Penyakit (NCDC) di negara dengan penduduk terbanyak di Afrika tersebut.
Pemerintah setempat bersama sejumlah organisasi kemanusiaan internasional kini tengah berupaya membatasi penyebaran infeksi meningtis.
Baca: Waspadai Meningitis, Apa Saja Gejalanya?
Hingga Senin lalu, NCDC mencatat ada 1.828 kasus yang diduga merupakan penyakit meningitis. Dari kasus-kasus tersebut, terdapat 269 kematian yang terjadi di 15 dari 36 negara bagian, kata NCDC dalam akun Twitter resmi mereka pada Selasa malam waktu setempat.
Pusat penanggulangan penyakit tersebut, dalam laman resminya, mengatakan bahwa angka tersebut merupakan lonjakan yang tajam mengingat sepanjang tahun lalu, hanya 33 orang yang meninggal akibat penyakit yang sama.
Pada 2009 lalu di Nigeria, lebih dari 2.000 orang tewas akibat wabah meningtis yang dengan cepat menyebar akibat terbatasnya jangkauan layanan kesehatan di wilayah-wilayah terpencil. Sebagian besar orang harus bertahan dengan pengeluaran kurang dari dua dolar AS per hari, meski Nigeria merupakan negara yang kaya akan kandungan minyak mentah.
Meningtis adalah penyakit radang jaringan ikat di sekitar bagian otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh penularan atau infeksi bakteri. Penyakit itu menular melalui ciuman, bersin, batuk di ruangan tertutup.
NCDC mengatakan bahwa pihaknya kini tengah bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), badan anak PBB (UNICEF), dan organisasi Dokter Lintas Batas (MSF), untuk membatasi penyebaran wabah meningitis.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI