TEMPO.CO, Johannesburg - Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal di Johannesburg, Selasa pagi, 28 Maret 2017, waktu setempat pada usia 87 tahun.
Menurut laporan Al Jazeera, dia sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat mengalami pembekuan darah di bagian otak pada awal Maret 2017.
Kathrada lahir pada 21 Agustus 1929 dari orang tua imigran India yang tinggal di Afrika Selatan bagian utara.
Kathrada pernah diadili dan dijebloskan ke penjara bersama Mandela di Rumah Tahanan Rivonia pada 1964. Pemenjaraan dua aktivis itu kemudian mendapat perhatian internasional sekaligus mengutuk politik apartheid rezim yang dianggap brutal.
Dalam proses pengadilan, Kathrada dijatuhi hukuman seumur hidup dan menghabiskan 26 tahun 3 bulan di dalam kerangkeng besi, 18 tahun di antaranya dihabiskan di penjara Pulau Robben.
"Ini adalah hari menyedihkan bagi rakyat Afrika Selatan menyusul wafatnya Kathrada yang dikenal dengan nama panggilan Paman Kathy. Dia sangat populer dan memiliki jiwa kasih sayang, manusiawi, dan jujur."
Menjelang ajalnya, Kathrada masih aktif tampil di ruang publik. Dia mendirikan yayasan yang memberikan pembelaan kepada kasus pelanggaran hak asasi, seperti masalah pengembangan pemuda, anti-rasisme, dan kebebasan berbicara.
Belakangan, Kathrada bergabung bersama tokoh veteran yang mengkritik pemerintahan ANC pimpinan Presiden Jacob Zuma karena kasus korupsi. Dia berkirim surat kepada Zuma sekaligus memintanya mengundurkan diri.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN