TEMPO.CO, New Delhi - Seorang petani di India akhirnya bernapas lega ketika pengadilan memutuskan bahwa dirinya layak mendapat sebuah kereta api sebagai kompensasi pembangunan jalur kereta api di atas tanah miliknya.
Perjuangan Sampuran Singh, sang petani, untuk mendapatkan kompensasi yang lebih wajar untuk tanahnya, dikabulkan oleh Pengadilan Ludhiana.
Sampuran Singh berjuang mendapatkan kompensasi itu sejak 2015. Ia membawa kasusnya ke pengadilan dengan mengklaim Indian Railways memberikan biaya yang tidak setimpal untuk sebidang tanahnya di Punjab untuk membangun rel kereta api.
Pengadilan memenangkan Sampuran Sing. Tetapi perusahaan kereta api wilayah utara India enggan membayar. Singh kemudian kembali mengajukan banding pada Januari 2017.
Kabar gembira akhirnya menghampirinya setelah pada Jumat, 17 Maret 2017, pengacara Singh, Rakesh Gandhi mengatakan pengadilan negeri itu menganugerahkan kereta ekspres sebagai ganti 10 juta rupee atau setara Rp 2 miliar yang dituntutnya.
"Kami sudah bosan menuntut perusahaan kereta api untuk melunasi utangnya. Pengadilan meminta kami mengidentifikasi properti untuk mendapatkan kembali uang," kata Rakesh Gandhi, seperti yang dilansir Khaleej Times pada 17 Maret 2017.
Hakim Jaspal Verma yang memimpin jalanya persidangan itu juga memberikan Sampuran Singh hak kepemilikan kantor kepala stasiun di Ludhiana, kota di Punjab yang dilalui kereta api.
Hakim menjelaskan jika pihak Perusahaan Kereta Api tidak segera membayarkan kompensasi kepadanya maka Sampuran Singh berhak melelang kereta tersebut.
Setelah sidang, Sampuran Siingh dan pengacaranya membawa perintah pengadilan ke Ludhiana dan menunggu kedatangan kereta api sebelum menyerahkan dokumen itu kepada masinis.
Menanggapi keputusan pengadilan, Anuj Parkash, Manager Divisi Kereta Api Utara India, mengatakan Kementerian hukum akan menyelidiki lebih lanjut putusan itu.
"Apa yang akan pemohon lakukan dengan kereta sepanjang 300 meter? Bisakah dia membawanya pulang? " kata Parkash, menurut Independent.
Sebelum Sampuran Sing, beberapa pengadilan India di masa lalu kerap mengeluarkan putusan serupa kepada petani yang dirugikan atas kompensasi yang belum dibayar oleh pihak kereta api.
KHALEEJ TIMES|INDEPENDENT|YON DEMA