TEMPO.CO, Adhis Ababa - Koshe, kawasan yang tak terlalu sulit ditemukan di Ethiopia. Selain lokasinya tak jauh dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, daerah ini juga menjadi tujuan utama kaum pemulung di negeri Afrika Timur itu.
Sejak 50 tahun silam atau persisnya pada 1964, pemerintah Ethiopia membangun tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Koshe guna menampung limbah rumah tangga dan industri seluas 36 hektar.
Berita terkait: Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang
Lambat laun, kawasan ini disasar oleh kaum miskin untuk mencari peruntungan dari sampah yang diturunkan truk.
Oleh media, mereka disebut kaum "scratchers" yakni orang-orang yang mencari sampah menggunakan gancu, peralatan bermata dua yang diayunkan seperti cangkul, untuk menggali tanah atau membelah batu terbuat dari logam.
Pada 2016, pemerintah berusaha menutup lokasi tersebut untuk dipindahkan ke tempat lain di TPA Sendafa. Namun rencana pemerintah ditentang oleh warga setempat sehingga para pemulung kembali ke Koshe.
Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.
"Sebagian besar korban tewas akibat terkubur oleh bukit sampah itu adalah kaum perempuan," kata Menteri Komunikasi Ethiopia Negeri Lencho seperti dikutip dari Al Jazeera. Tragis, longsoran sampah di Koshe telah menewaskan warga miskin.
AL JAZEERA | WIKIPEDIA | CHOIRUL AMINUDDIN