TEMPO.CO, Den Haag—Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan rival terbesarnya, politikus anti-Islam Geert Wilders, berteru dalam debat perdana mereka menjelang pemilu Belanda Rabu besok.
Seperti dilansir ABC News, Selasa 14 Maret 2017, Wilders dalam debat yang digelar Senin malam waktu setempat menyebut Rutte pemimpin bagi imigran asing dan bukan untuk rakyat Belanda.
Baca: Jika Terpilih, Geert Wilders Ingin Hapus Islam Dari Belanda
Sementara Rutte balik menuding jika Wilders terpilih, Belanda dipastikan akan hancur karena kebijakannya yang kontroversial dan anti-Islam.
Debat yang disiarkan langsung oleh televisini ini digelar 48 jam sebelum 13 juta penduduk Belanda akan memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen. Jajak pendapat sementara menunjukkan partai Kebebasan Wilders berhadap-hadapan dengan partai konservatif Rutte.
"Pada Rabu, rakyat Belanda memiliki kesempatan untuk menghentikan mimpi Wilders menjadi pemenang,” kata Rutte.
“Kemungkinan ini masih besar. Jangan pilih partai yang pergi ketika menghadapi pilihan sulit apalagi menempatkan kepentingan partai di atas kepentingan nasional.”
Baca: Bertemu pendukung Wilders, politikus antipendatang, di Den Haag
Pernyataan ini merujuk pada sikap partai Wilders yang meninggalkan koalisi pemerintahan bersama Rutte pada 2012, karena menolak mendukung kebijakan pengetatan anggaran.
Wilders membalas dengan menyebut ada 130 ribu pencari suaka yang menerima pelayanan kesehatan gratis.
“Anda Tuan Rutte, bukan perdana menteri Belanda, tapi perdana menteri warga asing.”
Rutte pun menjawab: “Anda bisa memblokir saya di Twitter, tapi sekarang Anda harus dengarkan saya. Belanda dapat mengatasi krisis imigran. Sedangkan cara Anda dengan melarang Al Quran.”
Pemilu Belanda menjadi indikator apakah kelompok ultranasionalis akan semakin Berjaya di Eropa setelah keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Setelah Belanda, dua negara Eropa lain yakni Prancis dan Jerman juga akan menggelar pemilu parlemen. Dalam pemilu mereka, kubu ultranasionalis anti-imigran diprediksi meraup suara tinggi.
ABC NEWS | EXPRESS | DEUTSCHE WELLE | SITA PLANASARI AQUADINI