TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan dari perusahaan asuransi jiwa,Legal and General, Bob Moxone-Browne mengungkapkan hasil otopsi kematian Alexander Perepilichnyy, saksi pembongkar kasus dugaan pencucian uang di Rusia. Alexander tewas diduga akibat racun tumbuhan dalam tubuh.
“Terdapat sejumlah bahan kimia yang didapatkan dari ronga perutnya,” kata Bob, seperti dilansir dari BBC News, Selasa, 14 Maret 2017. Bukti sup ini dimakan Alexander Perepilichnyy ketika makan siang. Dia ditemukan tewas setelah olahraga lari kecil di sekitar rumahnya, Weybdidge, Inggris, lima tahun lalu.
Perepilichnyy merupakan seorang pebisnis. Sebelum tewas, ia membantu seorang spesialis di sebuah firma investasi membongkar operasi pencucian uang senilai 140 juta poundsterling atau US$ 230 juta.
Publik Rusia mengira Perepilichnyy pada usia 44 tahun tewas secara wajar. Sebaliknya, Henrieta Hill, dari perusahaan investasi Hermitage Capital Management menyatakan adanya kabar kematian Perepolichnyy tewas ada kaitan dengan riwayat hidupnya. Perepilichnyy memiliki banyak harta dan nilai klaim asuransi jiwa yang tinggi.
Legal and General serta Hermitage menuding Perepolichnyy dibunuh oleh agen pemerintah Rusia.
Menurut Bob, bukti sup yang dimakan Perepilichnyy dibuang tak lama setelah kejadian. Meskipun bukti sup telah hilang, dari hasil otopsi diketahui jejak kimia yang berasal dari racun tumbuhan ada di perut Perepilichnyy. Dalam review sebelum otopsi muncul kecurigaan bahwa bahan-bahan dalam sup yang dimakan Perepilichnyy telah ditukar. “Ada kemungkinan seseorang mengganti isi sayuran dalam sup Alexander,” ujar Bob.
BBC NEWS | GHOIDA RAHMAH